Liputan6.com, Jakarta - Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni pembangunan Tol Yogyakarta-Solo sepanjang 40,49 km akan tersambung dengan jalan akses menuju Bandara International Yogyakarta yang berlokasi di Kulon Progo atau disebut bandara kulon progo.
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan diri sebagai pemrakarsa dengan porsi sebesar 40 persen.
Untuk porsi sisa, dia melanjutkan, Adhi Karya bermitra dengan dua pihak swasta yakni Gama Grup dan DDT.
Baca Juga
Advertisement
"Kita sudah mengajukan sebagai pemrakarsa. Kami join dengan swasta, porsi Adhi 40 persen. Partner ada Gama Grup, DDT. Pemerintah juga sedang mendorong swasta masuk ke tol," terangnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Menurut data dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Pemerintah (KPPIP), pembangunan tol akan menghabiskan biaya Rp 16,01 triliun. Namun, Budi menyebutkan, ongkos pembangunan kini bertambah Rp 3 triliun.
"Investasi sekitar Rp 19 triliun, di luar tanah. Itu sampai Kulon Progo, akses bandara nantinya. Ada elevated itu 15 km. Makanya agak mahal, tiga kali lipat dari biasa," tutur dia.
Demi menambal nominal yang membengkak tersebut, dia menambahkan, pihak swasta akan turut dilibatkan dalam pengerjaan proyek Tol Yogyakarta-Solo, agar pembangunan fisiknya mulai bisa dilakukan pada 2019.
"Lelang segera, mudah-mudahan tahun ini. Feasibility study sudah kami ajukan, jadi tahun depan bisa langsung fisik," ujar dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Tol Yogyakarta-Solo Dibangun Melayang, Konstruksi Mulai 2019
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo akan mulai dibangun tahun depan. Tahun ini proses tender akan dilakukan.
"Tahun depan harus sudah dibangun. Tahun ini (tol Yogyakarta-Solo) mesti ditender karena pemrakarsanya kan sudah disetujui," ujar Basuki di UGM, Minggu 12 Agustus 2018.
asuki menerangkan jika tol Yogyakarta-Solo nantinya akan dibuat elevated atau melayang. Keputusan memilih konsep melayang ini kata Basuki merupakan hasil kesepakatan sejumlah pihak terkait.
"Yogyakarta ini sudah sempit. Kalau pembebasan lahan tambah berapa hektare nanti tanah hilang. Ini (jalan tol Yogyakarta-Solo) dibangun di jalan nasional, di atas. Kayak di Jakarta-Cikampek," terang alumni Geologi UGM ini.
Basuki menambahkan untuk pembangunan tahap awal pihaknya akan mendahulukan pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo dibandingkan jalan tol Semarang-Bawen-Secang-Borobudur-Yogyakarta.
Pembangunan tol Semarang-Bawen-Secang-Borobudur-Yogyakarta akan menyusul setelah pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo dikerjakan."Belum, belum. Itu (pembangunan tol Yogyakarta-Magelang) belum," tutur Basuki.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement