Gempa Terus-menerus di Lombok, Warga Sampai Takut Buang Air Kecil

Warga korban gempa di Lombok dilanda kecemasan hingga enggan berada di rumah.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2018, 15:30 WIB
Gempa yang kerap mengguncang Lombok membuat warga tidur di tenda-tenda. (Liputan6.com/Sunariyah)

Liputan6.com, Mataram - Warga Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengaku terus dilanda kecemasan akan gempa bumi susulan yang sewaktu-waktu bisa kembali terjadi di daerah itu.

Fitriati (36), warga Lingkungan Karang Buaya, Kelurahan Pagutan Timur, Kota Mataram, Senin (20/8/2018), mengaku trauma setelah berturut-turut diguncang gempa. Bahkan, dirinya takut untuk masuk ke dalam rumah.

"Jangankan mau berlama-lama di dalam rumah, kita mau membuang air kecil saja takutnya minta ampun," ujarnya, dilansir Antara, Senin (20/8/2018).

Fitriati menuturkan, sejak gempa bumi melanda NTB, khususnya Pulau Lombok, ia dan keluarga selalu diliputi rasa waswas dan cemas, terutama saat malam hari. Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7 yang berpusat di Kabupaten Lombok Timur terjadi pada Minggu malam, 19 Agustus 2018.

"Astagfirullahalazim, kalau mengingat kejadian semalam terasa jantung mau copot," katanya.

Meski demikian, guru SMK di salah satu sekolah di Gerung, Kabupaten Lombok Barat ini, mengaku tawakal dengan segala cobaan tersebut. Ia menyebut semua bencana merupakan ujian dari Allah SWT.

"Kami sekeluarga hanya berserah diri kepada Allah SWT. Semoga ini segera berlalu aja," ujar ibu dua anak ini.

Sementara itu, H Bahrun (65) warga Lingkungan Suradadi, Kelurahan Karang Baru, Kota Mataram juga mengatakan sampai saat ini terus dilanda kecemasan dan rasa trauma akibat gempa.

Terlebih lagi gempa yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitar itu masih terus hingga ratusan kali dan belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

"Masyaallah enggak pernah terbayang sebelumnya akan seperti ini," ucapnya.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 


Berharap Segera Berakhir

Suasana di Mataram pasca-gempa 7,0 SR di Mataram, Lombok (Liputan6/Sunariyah)

Bahrun mengaku hanya bisa berdoa agar peristiwa gempa bumi yang menelan banyak korban jiwa itu segera berakhir. Dengan begitu, kehidupan masyarakat bisa kembali normal.

"Kita menginginkan semua ini berakhirlah. Jangan ada lagi-gempa-gempa susulan," kata Bahrun saat berada di tenda pengungsian.

Sebelumnya, tiga gempa menyusul gempa bumi magnitudo 7 mengguncang wilayah Lombok Timur di NTB pada Minggu malam, pukul 21.56 WIB, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG melalui laman resminya menginformasikan bahwa gempa bumi kembali terjadi di Lombok Timur berturut-turut pukul 22.16 WIB, 22.28 WIB, dan 22.45 WIB.

Gempa pertama pukul 22.16 WIB berkekuatan 5,6 SR yang berpusat di 8.35 Lintang Selatan - 116.53 Bujur Timur, 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur, pada kedalaman 10 kilometer (km).

Pukul 22.28 WIB, gempa kedua yang berkekuatan 5,8 SR terjadi dengan pusat di 8.3 Lintang Selatan - 116.56 Bujur Timur, 23 km Barat Laut Lombok Timur, pada kedalaman 10 km.

Gempa selanjutnya terjadi pukul 22.45 WIB dengan kekuatan 5 SR di 8.24 Lintang Selatan - 116.99 Bujur Timur, 56 km Timur Laut Lombok Timur, pada kedalaman 10 km. Gempa magnitudo 7 serta tiga gempa susulan itu tidak berpotensi tsunami.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya