Liputan6.com, Jakarta - Jenama legendaris Harley-Davidson berencana untuk memindahkan produksinya dari Amerika Serikat (AS), ke negara lain.
Untuk mencegah agar hal tersebut tidak terjadi, Presiden AS, Donald Trump beberapa waktu lalu men-tweet kata-kata ajakan kepada para pengendara untuk memboikot pabrikan asal Negeri Paman Sam tersebut.
Melansir AsphaltandRubber, ditulis Senin (20/8/2018), hal tersebut sejatinya tidak terlalu mengejutkan, mengingat HD semakin berselisih paham dengan pemerintah, terutama atas negosiasi dan kesepakatan perdagangan dengan Presiden Trump.
Baca Juga
Advertisement
Ketegangan dimulai dari Uni Eropa menerapkan tarif 25 persen pajak tambahan untuk produk Amerika Serikat yang beredar di Eropa. Tentunya, regulasi tersebut mengancam peredaran Harley-Davidson di benua biru tersebut.
Dampaknya, Harley-Davidson bisa terhindar dari regulasi Uni Eropa jika motornya diproduksi di luar Amerika Serikat. Dengan kata lain, mereka berhasil selamat dari beban pajak sebesar US$ 100 jutaan per tahunnya.
Sementara itu, pernyataan Presiden Trump untuk memboikot Harley setelah bertemu dengan pendukungnya, yang disebut Bikers for Trump.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Selanjutnya
Sejatinya, pemerintah AS nampaknya akan melarang penutupan pabrik Harley-Davidson itu. Pasalnya, lini produksi mereka tergolong industri padat karya dan pasti akan menambah angka pengangguran seandainya benar akan ditutup.
Upaya keras Harley-Davidson untuk menyelamatkan uang perusahaan terbilang cukup keras. Pasalnya, lebih dari 50 persen penjualannya berasal dari luar Amerika Serikat.
Advertisement