Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan saham Senin pekan ini. Sentimen dari dalam dan luar menjadi pendorong kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (20/8/2018), IHSG naik 108,39 poin atau 1,87 persen ke posisi 5.892,19. Indeks saham LQ45 juga naik 2,36 persen ke posisi 926,13. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zonba hijau.
Sebanyak 266 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 130 saham melemah dan 144 saham diam di tempat.
Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.919,33 dan terendah 5.833,53. Transaksi perdagangan saham cuku ramai. Total frekuensi perdagangan saham 337.099 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Investor asing jual saham Rp 340 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.583.
Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri naik 3,56 persen, sektor saham industri dasar mendaki 2,69 persen, sektor saham pertambangan mendaki 2,47 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham INCF melonjak 26,19 persen ke posisi 212 per saham, saham SONA menanjak 24,89 persen ke posisi 2.810 per saham, dan saham SMCB menguat 24,84 persen ke posisi 980 per saham.
Selain itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham MYTX turun 24,05 persen ke posisi 120 per saham, saham MDFA tergelincir 22,05 persen ke posisi 122 per saham dan saham TMPO susut 17,95 persen ke posisi 160 per saham.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2 Sentimen
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, kenaikan IHSG hari ini berasal dari faktor internal maupun eksternal.
Secara internal, para pelaku pasar sangat mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen.
"Hal tersebut juga memberikan efek positif bagi rupiah dimana saat ini berhasil terapresiasi terhadap dolar AS," jelas dia.
Secara eksternal, sentimen perang dagang antara AS dengan China sudah mulai mereda ketika para pelaku pasar global mengapresiasi agenda pertemuan antara AS dengan China yang akan berlangsung di Washington pada pekan ini.
Diharapkan agar hasil perundingan tersebut mampu menghasilkan kesepakatan yang komprehensif dalam rangka meredanya ketegangan di antara kedua negara tersebut akibat perang dagang.
Advertisement