Rupiah Terus Melemah, PLN Tak Naikkan Tarif Listrik

PLN akan melakukan lindung nilai (hedging) sebagai langkah dan antisipasi mengurangi risiko depresiasi rupiah.

oleh Bawono Yadika diperbarui 20 Agu 2018, 17:30 WIB
Petugas PLN Distribusi Jawa Barat memeriksa jaringan kabel saat pelaksanaan Apel Kesiapan Pasokan Listrik dan Petugas di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (7/8). Kegiatan itu untuk menyambut kesiapan PLN jelang Asian Games 2018. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sangat mempengaruhi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik PT PLN (Persero). Namun perusahaan tidak akan menaikkan harga listrik dan lebih memilih untuk melakukan efisiensi.

"Dollar AS naik, BPP naik juga. Pasti akan ada kenaikan tapi juga kami mengendalikan bagaimana efisiensi yang lain," tutur Direktur Keuangan Sarwono Sudarto di Jakarta, Senin (20/8/2018).

PLN berusaha mempertahankan tarif listrik agar tidak naik kepada konsumen. "Akan saya kendalikan, karena harga tarif tetap yang penting harga listrik tidak naik," ujarnya.

"Efisiensi yang lain misalnya pemeliharaan, efisiensi, istilahnya hybrid itu berapa konsumsi yang dipakai energi per kilo watt nya itu juga kita lakukan dalam rangka efisiensi, misalnya mobil 1 liter 10 km ini bisa jadi 15 km," tambah dia.

Selain itu, kata Sarwono, PLN juga akan melakukan lindung nilai (hedging) sebagai langkah dan antisipasi mengurangi risiko depresiasi rupiah.

"Kalau kenaikan dolar AS itu kan kita lakukan hedging, itu juga mitigasi resiko juga. Terus kemarin kita ada USD 2 millar reprofiling juga bagus untuk PLN, reprofiling yang tadinya 8 persen jadinya menjadi bunga 5-6 persen," tandasnya.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Renovasi Rumah Joni Gala, Bocah Pemanjat Tiang Bendera

Yohanes “Joni” Ande Kala bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy di Jakarta, Senin (20/8). Joni Gala (14) yang mengenakan seragam SMP berwarna putih biru itu didampingi kedua orang tuanya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Aksi heroik siswa SMP di Atambua, NTT Yohanis Ande Kala atau yang akrab disapa Joni Gala terus menuai pujian dan apresiasi.

Selain mendapatkan beasiswa penuh hingga jenjang pendidikan strata satu (S1), Joni juga mendapatkan hadiah renovasi rumah oleh PT PLN (Persero).

PT PLN (Persero) akan memberikan beasiswa kepada Joni hingga jenjang S1 sekitar Rp 84 juta. Namun, perseroan mengatakan jumlah tersebut akan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada ke depan. 

"Bayangkan ada anak sekecil ini memperbaiki bendera tanpa ada perintah, spontan saja. Mudah-mudahan Joni kelak menjadi pemimpin bangsa di masa depan," tutur Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018).

Sofyan menambahkan, rumah orangtua Joni turut serta menerima bantuan untuk direnovasi. Besaran biaya renovasi rumah akan diberikan sebesar Rp 50 juta.

"Renovasi rumah untuk orangtuanya. Tanpa orangtua yang baik sulit menghasilkan anak baik. Renovasi ini sebesar Rp 50 juta," ujar dia. 

Pada kesempatan ini, Joni Gala hadir di kantor PLN Pusat ditemani dengan sang ibunda Lorenza Gama. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya