Liputan6.com, London - Ketika seorang wanita Inggris pergi ke dokter, mengeluhkan bengkak di kelopak mata kirinya, dia tidak berpikir jauh bahwa penyebabnya adalah lensa kontak yang dia pikir jatuh, 28 tahun sebelumnya.
Hasil pemindaian MRI dari benjolan misteri mengungkapkan keberadaan kista, sehingga dokter memutuskan untuk melakukan tindak operasi, menurut sebuah studi kasus yang dimuat di British Medical Journal pada pekan lalu.
Ketika mereka mengekstraksi isi dalam luka bengkak itu, sebagaimana dikutip dari Time.com pada Senin (20/8/2018), jaringan luarnya pecah dan memperlihatkan lensa kontak yang "sangat rapuh", retak dan rusak.
Baca Juga
Advertisement
Pada awalnya, asal muasal lensa kontak itu sempat menjadi misteri. Namun setelah ditanyakan lebih lanjut, ibu pasien mengungkapkan bahwa ketika putrinya berusia 14 tahun, dia terkena shuttle kock saat bermain badminton, kata studi kasus tersebut.
Saat itu, sang remaja mengenakan lensa kontak, yang dianggapnya jatuh dan hilang akibat peristiwa itu. Kelopak matanya membengkak setelah cedera, tetapi akhirnya kembali normal dan insiden itu terlupakan.
Keberadaan lensa kontak itu baru diketahui pada Juli lalu, ketika ia melakukan pemeriksaan lebih insentif di rumah sakit setempat.
"Saya tidak pernah menyadari ke mana lensa kontak itu jatuh. Saya justru berpikir bahwa memang takdir menentukan saya terkena tumor, atau semacam itu," ujar pasien terkait.
Simak video pilihan berikut:
Menjadi Sejarah Medis
Kasus di atas menjadikannya sebagai sejarah medis, di mana menjadi pasien yang memiliki lensa kontak tersangkut paling lama di dalam mata.
Dokter mengatakan mereka menemukan empat kasus sebelumnya dari "migrasi lensa" karena trauma, tetapi tidak ada yang tersimpan lama hingga 28 tahun.
Satu misteri tetap ada dalam kasus terkait, yakni dokter tidak bisa mengetahui mengapa mata pasien meradang ketika berkonsultasi, setelah 28 tahun tanpa masalah.
Saat ini, lensa kontak itu telah dicabut, dan sang pasien masih mendapatkan perawatan intensif untuk memulihkan kondisi bola matanya.
Advertisement