Mengintip Hotel Kapsul Gratis untuk Jemaah Haji di Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi tengah menguji coba hotel kapsul yang disediakan gratis bagi jemaah haji.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 21 Agu 2018, 11:32 WIB
Pria Arab Saudi menggunakan fasilitas kamar kapsul di Makkah, 16 Agustus 2018. Kapsul tidur siang gratis disiapkan pemerintah Arab Saudi tahun ini, sebagai bagian dari modernisasi pelaksanaan haji yang telah berlangsung berabad-abad. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)

Liputan6.com, Riyadh - Pelaksanaan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, tengah berlangsung, di mana jutaan umat Muslim dari seluruh dunia datang berkumpul untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Menurut otoritas Arab Saudi, jumlah jemaah haji tahun ini meningkat tujuh persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni lebih dari dua juta orang.

Dikutip dari Metro.co.uk pada Selasa (21/8/2018), tahun-tahun sebelumnya terdapat berbagai masalah terkait akomodasi jemaah haji, yang umumnya berasa dari kurang berimbang antara kesiapan layanan dan jumlah permintaan.

Ditambah dengan jumlah pengunjung yang begitu banyak, kepadatan hotel --juga peringatan cuaca dan banjir tahun ini-- membuat para jemaah haji kesulitan mencari tempat istirahat yang nyaman dan aman.

Melihat hal tersebut, sejak jauh-hauh hari, pemerintah Arab Saudi menggelar berbagai proyek perluasan fasilitas akomodasi, di mana salah satunya adalah dengan menyediakan deretan hotel kapsul hasil teknologi Jepang secara gratis.

Dengan konsep pemanfaatan ruang yang efisien, hotel kapsul diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akomodasi dengan biaya lebih rendah, namun dengan kualitas prima.

Meski statusnya masih dalam tahap uji, namun hotel kapsul telah dioperasikan sebanyak 30 unit di Mina secara gratis, untuk jemaah haji beristirahat sejenak atau kebutuhan darurat yang membuatuhkan ruangan sejuk.

Setiap polong fiberglass memiliki panjang kurang dari tiga meter, di mana di dalamnya sudah termasuk kasur, seprai bersih, pendingin udara, dan cermin yang menyala di dinding.

Mansour al-Amer, Kepala Haji dan Mutamer Gift Charitable Association --badan amal yang menawarkan ide hotel kapsul-- mengatakan konsep terkait mampu memberikan kenyamanan dengan harga terjangkau untuk beristirahat.

"Kami selalu memikirkan para jemaah dan bagaimana membuat mereka lebih nyaman selama ritual haji," kata al-Amer.

"Ide ini sudah ada secara global, di Jepang misalnya, dan di beberapa kota di seluruh dunia. Kami percaya itu sangat cocok untuk tempat-tempat keramaian, seperti situs suci di Makkah dan Madinah."

Setiap jemaah haji yang ingin memanfaatkn hotel kapsul ini, akan diberikan akses selama tiga jam dan kemudian diminta untuk menyerahkan kepada orang berikutnya.

Pengelola akan mensterilkan setiap kapsul sebelum digunakan oleh penghuni berikutnya.

"Kapsul bekerja melalui ekonomi berbagi, seperti sepeda yang dapat Anda sewa selama satu jam dan kemudian pergi untuk orang lain," tambah Amer.

Kapsul-kapsul itu merupakan tambahan dari peluncuran prakarsa "haji pintar" oleh pemerintah Arab Saudi, yang bertujuan untuk membantu para jemaah haji mengorganisir segala sesuatu, mulai dari rencana perjalanan hingga perawatan medis yang didukung puluhan ribu petugas keamanan di seluruh situs suci.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Salat Idul Adha Lebih Dulu Digelar

Seorang pria Arab Saudi menggunakan fasilitas kamar kapsul di Makkah, 16 Agustus 2018. Konsep kamar kapsul ini dirasa bakal mempermudah pendatang yang melaksanakan ibadah haji dengan biaya yang terbatas. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)

Sementara itu, perayaan Hari Raya Idul Adha berlangsung satu hari lebih cepat di Arab Saudi, yakni pada hari Selasa, 21 Agustusn 2018.

Penetapan yang dilakukan Arab Saudi merupakan hasil pengamatan Tim Rukyatul Hilal di beberapa tempat, seperti di As-Sudair dan As-Syaqra'. Mereka menyatakan berhasil melihat Bulan atau rukyatul hilal.

Mahkamah Ulya Arab Saudi pun sudah mengumumkan bahwa Minggu, 12 Agustus 2018 adalah 1 Zulhijah 1439 Hijriah. Dengan penetapan ini, maka di Saudi, Hari Arafah 9 Zulhijah akan bertepatan pada Senin, 20 Agustus 2018.

Sementara, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama berdasar hasil sidang isbat, menetapkan 1 Zulhijah 1439 Hijriah jatuh pada Senin, 13 Agustus 2018. Sehingga, hari raya Idul Adha dilaksanakan pada Rabu, 22 Agustus 2018.

Di Arab Saudi sendiri, otoritas setempat telah mengerahkan hampir 470 masjid untuk mengakomodasi pelaksanaan Salat Ied pagi tadi.

Syekh Fahad bin Sulaiman al-Tuwaijri, Direktur Jenderal Kementerian di Madinah, mengatakan bahwa 469 masjid dan tempat-tempat doa telah dilengkapi dengan keperluan khusus untuk pelaksanaan salat Idul Adha, baik di Madinah maupun beberapa tempaat lainnya di wilayah kekuasaan Raja Salman itu.

Salat Idul Adha digelar pada hari ini pukul 06.13 waktu setempat, sebagaimana dilaporan oleh kantor berita nasional SPA.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya