Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Salat Idul Adha Pagi Tadi

Salat Idul Adha dimulai pukul 07.07 WIB dipimpin oleh Imam Hasbullah Fachri dengan khatib Cholil Ridwan dan dihadiri ratusan orang anggota jemaah.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 21 Agu 2018, 12:15 WIB
Umat Islam Aboge di Purbalingga baru melaksanakan Salat Id pada pagi ini, telat sehari dari keputusan pemerintah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sudah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu, 22 Agustus 2018. Namun, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang berlokasi di Masjid Al Fuqran Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, sudah melaksanakan salat Idul Adha 1439 H hari ini.

Salat dimulai pukul 07.07 WIB dipimpin oleh Imam Hasbullah Fachri dengan khatib Cholil Ridwan dan dihadiri ratusan orang anggota jemaah.

Jemaah yang terlambat bahkan mengikuti salat Id gelombang kedua yang berlokasi di lantai 3 masjid pada pukul 08.00 WIB.

Sebelum salat, pengurus Masjid DDII membacakan Maklumat DDII tertanggal 14 Agustus 2018 yang ditandatangani Ketua Umum Mohammad Siddik tentang hasil kajian dan ketetapan Majelis Fatwa DDI tahun 2006 mengenai alasan DDII melakukan salat Idul Adha pada 21 Agustus 2018.

"Alasan pertama, yaitu Idul Adha adalah syiar internasional umat Islam yang tidak bisa dipisahkan dari Hari Raya Haji, yang rangkaian hari-harinya merupakan satu kesatuan," ujar Siddik yang dibacakan pengurus Masjid DDII, seperti dilansir Antara, Selasa (21/8/2018).

Kedua, kata dia, ciri khas hari raya Islam didahului oleh puasa. Jumat didahului oleh puasa Senin dan Kamis, Idul Fitri didahului oleh puasa Ramadan, dan Idul Adha puasa Arafah dengan janji pahala, pengampunan, penebusan, dan pengabulan doa

"Ketiga, Puasa Arafah berkaitan erat dengan konsep tempat, waktu, peristiwa dan nilai atau keutamaan. Keempat, perbedaan waktu Indonesia-Makkah tidak signifikan untuk dijadikan objek perbedaan di mana hari Arafah-nya masih mengalami malam dan siang yang sama," paparnya.

Kelima, sambung Siddik, isbat Ramadan dan Syawal patokannya adalah rukyat ahlul balad (Tanah Air) dan isbat Zulhijah patokannya adalah rukyat Tanah Suci.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 


Alasan Lainnya

Petugas membersihkan koran usai salat id Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di kawasan Senen, Jakarta, Jumat (15/6). Banyaknya koran yang berserakan membuat petugas harus sigap membersihkan agar tidak mengotori jalan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Alasan keenam adalah mengingat posisi Hari Raya Haji sebagai hari raya internasional umat Islam yang diserukan oleh Syekhul Azhar (1975), Rabithah Alam Islami (1975), Konferensi Istambul Turki (1978) tentang perlunya mengikuti penentuan Makkah al-Mukarramah sebagai kiblat penentuan hari wukuf dan Idul Adha

"Ketujuh, merujuk pada Maklumat Mahkamah Ulya KSA melalui putusan nomor 111 H pada 29/11/1439 tentang penetapan awal Zulhijah 1439 H, di mana waktu wukufnya jatuh pada Senin, 20 Agustus 2018, maka dengan ini dipermaklumkan puasa hari Arafah jatuh pada Senin, 20 Agustus 2018, pelaksanaan salat Idul Adhal DDII pada Selasa, 21 Agustus 2018 yang dipusatkan di Masjid Al Furqan, kompleks Pusdiklat Tambun, Setia Mekar Bekasi, dan Pusdiklat Musliman Center Cipayung Jakarta Timur," terang Siddik.

Kedelapan, kepada seluruh umat Islam diserukan untuk saling menjaga kesatuan dan persatuan, saling menghargai dan saling mengayomi, memperbanyak amal saleh dengan berkorban, infak, sedekah, silaturahmi.

Pengurus juga sudah mendapat hewan kurban berupa 518 ekor kambing serta 36 ekor sapi yang akan diberikan kepada korban bencana gempa bumi Lombok dan disalurkan ke luar negeri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya