Liputan6.com, Jakarta - Para miliarder selalu memiliki latar belakang kehidupan yang menarik. Di antara masa lalu mereka, ada beberapa yang pernah berlaga di medan perang.
Baca Juga
Advertisement
Ambil contoh Richard Kinder yang merupakan veteran dari Perang Vietnam. Ada pula nama Charles Dolan yang bertugas untuk Angkatan Udara pada masa Perang Dunia II.
Sekarang mereka membuka usaha di bidang-bidang tertentu dan berhasil menjadi pebisnis sukses. Dirangkum dari Go Banking Rates, berikut empat veteran perang yang menjadi miliarder.
1. Richard Kinder
Richard Kinder pernah bertempur di Perang Vietnam sebagai kapten. Setelahnya, ia menjadi mitra pendiri dari Kinder Morgan, salah satu perusahaan pipa terbesar di dunia.
Total kekayaan Kinder saat ini adalah USD 11 miliar atau setara Rp 160,3 triliun (USD 1 = Rp 14.582). Ia pun terbilang aktif memberikan donasi lebih dari USD 1 juta tiap tahunnya untuk program pemuda di kota-kota tempat perusahaannya beroperasi lewat Kinder Morgan Foundation.
Advertisement
2. Charles Dolan
Charles Dolan adalah salah satu pendiri dari HBO yang kemudian ia jual ke Time Inc. pada 1973. Dia pun memiliki saham di The Madison Square Garden dan tim hockey New York Rangers.
Ia dulunya sempat bekerja di Angkatan Udara di penghujung Perang Dunia II. Sekarang, ia memiliki harta USD 5,5 miliar atau setara Rp 80,1 triliun.
3. Fred Smith
Sebelum mendirikan FedEx pada 1971 silam, Fred Smith sempat ikut berperang di Vietnam bersama U.S Marine Corps. Ia menyelesaikan tugas di militernya dengan gelar kapten. Barulah kemudian ia mendirikan FedEx.
Lewat bisnis antar barang FedEx, sekarang Smith memiliki kekayaan USD 5,5 milar atau Rp 80,1 triliun. Ia pun aktif berbicara di arena politik, seperti isu perdagangan di bawah pemerintahan Donald Trump.
Advertisement
4. Ross Perot Jr.
Sewaktu muda, Ross Perot Jr. bertugas sebagai pilot di Angkatan Udara AS selama delapan tahun. Dan sama seperti ayahnya yang miliarder, Ross Perot Jr. juga ikutan menjadi miliarder.
Menurut Forbes, Ia berhasil sukses berkat bisnisnya di sektor real estate lewat perusahaan Hillwood. Hillwood membangun berbagai proyek di AS, termasuk pusat-pusat data di Facebook. Hartanya terhitung mencapai USD 2,1 miliar atau Rp 30,6 triliun.