Presiden Xi Jinping Serukan 'Kesetiaan Mutlak' dari Tentara China

Tentara China diserukan untuk memiliki kesetiaan mutlak terhadap Presiden Xi Jinping.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 21 Agu 2018, 13:18 WIB
Presiden Xi Jinping saat menghadiri Kongres Rakyat Nasional yang memutuskan menyetujui penghapusan masa jabatan presiden (AP Photo/Aijaz Rahi)

Liputan6.com, Beijing - Presiden China, Xi Jinping, belum lama ini, menyerukan "kesetiaan mutlak" dari pihak militer dalam pidato yang disampaikan kepada para pemimpin Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Kantor berita resmi setempat, CCTV, menyiarkan sepertiga dari siaran pada Minggu malam itu, di mana Presiden Xi mengenakan seragam PLA, berjabat tangan dengan petugas dan disambut tepuk tangan meriah.

"Memperkuat kepemimpinan partai di militer diperlukan untuk membuat China dan pasukannya kuat. Kepemimpinan absolut partai harus ditegakkan," katanya, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Selasa (21/8/2018).

"Kita harus ... melemparkan landasan ideologis kesetiaan mutlak tentara kepada partai."

Sejak menjabat pada tahun 2012, Presiden Xi telah mengumpulkan lebih banyak kendali atas militer daripada hampir semua pendahulunya, yang juga memegang posisi sebagai ketua komisi militer pusat, atau kepala militer China.

Namun, menurut para pengamat, desakannya pada kesetiaan dapat menunjukkan tingkat ketidakamanan. Pidato Xi di sebuah konferensi komisi militer terjadi di tengah-tengah desas-desus, dan laporan tentang kritik oleh kalangan kelas politik dan kalangan intelektual China, atas penanganannya terhadap ekonomi, skandal kesehatan domestik, dan perang dagang dengan Amerika Serikat.

Adam Ni, seorang peneliti China dan rekan tamu di Universitas Nasional Australia, mengatakan: "PLA adalah penopang terakhir untuk setiap reaksi politik yang mungkin dihadapi Xi dalam menghadirkan dirinya sebagai pemimpin mutlak. Pada akhirnya, suara-suara kritis itu hanya bisa pergi menjauh, karena dia memiliki kendali atas 'senjata' itu."

Pidato hari Minggu adalah penampilan publik pertama Presiden Xi sejak akhir libur musim panas, di mana ia konon melakukan perjalanan rahasia ke kota tepi laut Beidaihe, tanpa diketahui pra pejabat China.

Ni mengatakan: "Fakta bahwa dia harus terus memiliki kampanye ini berarti Xi menghadapi perlawanan tertentu dalam militer, bahwa dia merasa tidak aman, bahwa dia paranoid tentang posisinya ... jadi dia harus tetap waspada."

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Semakin Dikendalikan Partai Komunis

Ilustrasi (iStock)

Disebut sebagai salah satu komponen negara paling kuat di China, PLA kini diduga semakin dikendalikan oleh partai tunggal, partai komunis.

Di bawah pemerintahan Presiden Xi, kader militer tingkat tinggi dan rendah telah digantikan oleh yang dianggap lebih setia kepadanya. Dia telah mengurangi ukuran komisi militer dari 11 menjadi tujuh anggota, memusatkan kekuasaan dalam kelompok yang lebih kecil.

Dan mulai bulan ini, militer telah mulai menerapkan peraturan disiplin internal partai atas protokolnya sendiri.

Peraturan mengatur segala sesuatu dari bagaimana tentara PLA menggunakan ponsel hingga ke perilaku online mereka. Semua akun media sosial dari tentara PLA harus didaftarkan kepada pihak berwenang.

Kehadiran Xi juga semakin terlihat dalam parade militer, latihan, dan acara seperti hari Minggu lalu.

"Xi sedang mencoba untuk menegaskan kendali dalam upaya untuk memastikan partai memiliki 100 persen kendali atas PLA, jauh lebih banyak dari sebelumnya di masa lalu," jelas Ni.

"Sama seperti garis antara partai dan negara semakin kabur, itu juga terjadi di militer."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya