Liputan6.com, Jakarta - Nama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto masuk dalam tim kampanye nasional calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin. Bersama ketua umum partai politik lain, Airlangga berada dalam jajaran Dewan Penasihat.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Haris Munandar, menyatakan dirinya belum tahu secara detail mengenai masuknya Airlangga ke dalam tim tersebut.
"Kalau urusan politik saya enggak berani, saya enggak tahu," ujar dia di Hotel Veranda, Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, jika Airlangga masuk ke dalam tim tersebut, dia menjamin tidak akan mengganggu kinerja Kemenperin di tahun depan. Sebab menurut Haris, Airlangga punya komitmen yang kuat dalam pengembangan sektor industri.
"Enggak (ganggu kinerja). Pak Menteri kita orang yang sangat concern dengan apa yang dia kerjakan. Dia kalau tidak ada tugas di luar, pasti ada di kantor (Kemenperin). Silakan cek. Saya orang yang satu lantai dengan beliau. Pak menteri komitmennya luar biasa kalau untuk kerjaan, dia tidak ada tawar-menawar untuk itu," ujar dia.
Terlebih, kata Haris, pada 2019 Kemenperin telah menetapkan program pengembangan lima sektor industri untuk bisa bersaing di era revolusi industri ke-4 atau industry 4.0. Kelima sektor industri diharapkan mampu jadi mendorong peningkatan ekspor nasional.
"(Pada 2019) Kita ada lima prioritas industri dalam industri 4.0, industri makanan minuman, elektronika, otomotif, petrokimia, tekstil. Jadi fokus kita untuk bisa meningkatkan net ekspor kita," tutur dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Sri Mulyani Buka Suara soal Batal Masuk Tim Kampanye Jokowi
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati batal masuk dalam tim kampanye nasional capres Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres Ma'ruf Amin. Padahal nama Sri Mulyani telah masuk dalam struktur tim kampanye sebagai anggota dewan pengarah.
Sri Mulyani menyatakan, batalnya dia sebagai tim kampanye karena Presiden Jokowi ingin dirinya fokus untuk mengelola keuangan negara hingga akhir periode Kabinet Kerja. Terlebih di tengah kondisi perekonomian seperti saat ini.
"Ya Presiden melihat kepentingan lebih besar dari sisi perekonomian. Saya selama ini kan sudah menyampaikan saya fokus untuk mengelola keuangan negara. Dan situasi membutuhkan perhatian," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 21 Agustus 2018.
Sri Mulyani juga enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait keterlibatannya di tim tersebut nantinya. Menurutnya, dia hanya diminta fokus untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pokoknya saya mengatakan saya fokus di APBN dan itu sesuai dengan Presiden," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement