Liputan6.com, Jakarta - Malu dan kecewa, itulah yang dirasakan kontingen Jepang akibat ulah sejumlah atletnya yang terlibat prostitusi saat mewakili negaranya di ajang Asian Games 2018 Jakarta.
Keempatnya tergabung dalam tim basket putra. Mereka adalah Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Takuma Sato, dan Keita Imamura.
Advertisement
"Saya merasa sangat malu sekali. Kami meminta maaf pada rakyat Jepang, Komite Olimpiade Jepang (JOC), dan semua orang yang cinta basket," ucap Ketua Kontingen Jepang Yasuhiro Yamashita.
Tidak hanya harus menelan pil pahit dengan diusir dari ajang perhelatan pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut, sanksi berat kini tengah menanti para pebasket asal Negeri Sakura ini.
"Kami akan memutuskan hukuman yang tepat untuk keempat pemain setelah mendengar semua fakta. Kami akan bekerja lebih keras untuk memastikan skandal seperti ini tidak terjadi lagi," pungkas Yamashita.
Berikut sejumlah fakta empat atlet basket Jepang yang dipulanglan karena terlibat kasus prostitusi di Asian Games 2018:
1. Usai Lawan Qatar di Grup C
Tim basket putra Jepang merupakan salah satu tim yang segani dan menjadi unggulan di Asian Games 2018.
Untuk sementara ini, tim asal Negeri Sakura ini menduduki puncak klasemen di grup C, setelah menang melawan Qatar dengan skor 82-71.
Usai rayakan kemenangan, Kamis, 16 Agustus 2018 lalu, Yuya Nagayoshi (27), Takuya Hashimoto (23), Takuma Sato (23), dan Keita Imamura (22) menuju kawasan Blok M untuk mencari makan.
Dilansir dari Kyodonews, mereka keluar Wisma Atlet Kemayoran di atas pukul 22.00 malam.
Padahal, rencananya keempatnya beserta tim akan bertanding melawan Hong Kong, pada Rabu, 22 Agustus 2018 di Hall Basket Senayan.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Advertisement
2. Masih Pakai Seragam
Setelah makan, keempat atlet Jepang ini memutuskan untuk tidak kembali ke Wisma Atlet. Saat itu, mereka masih menggenakan seragam tim.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Delegasi Jepang, Yasuhiro Yamashita.
"Kami minta maaf pada semuanya. Saya pikir tindakan yang mereka lakukan tidak terpuji, terutama untuk kontingen Jepang," kata Ketua Delegasi Jepang, Yasuhiro Yamashita, seperti dilansir Kyodonews.
3. Bertemu Muncikari di Lampu Merah
Masih mengenakan seragam tim, keempat atlet basket Jepang ini kemudian bertemu dengan seorang muncikari di lampu merah kawasan Blok M.
Dilansir dari News.com.au, diduga di tempat itulah transaksi jual beli dengan sang muncikari terjadi. Saat harga telah disetujui kedua belah pihak, perantara meminta para pemain basket itu untuk pergi ke sebuah hotel yang telah dijanjikan.
Advertisement
4. Kembali ke Jepang dengan Uang Sendiri
Setelah skandal prostitusi yang melibat atletnya, Komite Olimpiade Jepang menggelar pertemuan darurat pada Senin, 20 Agustus 2018. Mereka memastikan agar hal ini tidak pernah terjadi lagi di masa mendatang.
Menurut pengakuan salah satu pemain yang dipulangkan, saat itu mereka awalnya keluar meninggalkan Wisma Atlet hanya untuk mencari makan malam saja.
Ibarat pepatah, apa yang telah dituai kini harus dipertanggungjawabkan. Sanksi berat kini menunggu keempatnya.
Menurut Yamashita, seperti dilansir dari Kyodonews, keempatnya kembali ke Jepang dengan mengeluarkan biaya sendiri.
5. Bukan Sekali Ini Terjadi
Empat tahun lalu di ajang yang sama, perenang asal Negeri Sakura, Naoya Tomita, diusir saat pesta olahraga terbesar se-Asia itu digelar di Incheon, Korea Selatan.
Dilansir dari news.abs-cbn.com, kala itu, Naoya tertangkap basah telah mencuri kamera wartawan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement