Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkap ada ratusan orang yang meninggal dunia akibat dampak gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga Selasa, 21 Agustus, Lombok mengalami gempa susulan sebanyak 1.005 kali yang mengakibatkan 515 orang meninggal dunia.
"Korban meninggal sampai dengan hari ini, total 515 korban meninggal dunia, dengan rincian 513 di wilayah Nusa Tenggara Barat dan dua di Kota Denpasar," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).
Advertisement
Selain itu, Sutopo pun menyebutkan sebanyak 7.145 orang mengalami luka-luka akibat reruntuhan puing bahan material. Lalu, untuk jumlah pengungsi gempa Lombok sebanyak 431.416 orang.
"Sementara, sebanyak 73.843 rumah dan 798 fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan rumah peribadatan mengalami kerusakan," ujarnya.
Berdasarkan hitung cepat kerugian terkait gempa Lombok, sambung Sutopo, BNPB memperkirakan kerugian yang ditaksir sampai hari ini sebesar Rp 7,7 triliun.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1.005 Gempa Susulan
Masyarakat Lombok sampai saat ini masih terus mengalami gempa susulan. Sutopo mengatakan, telah terjadi 180 gempa susulan sejak Minggu, 19 Agutus malam, hingga Selasa, 21 Agustus 2018.
"Dari 180 gempa tersebut terdapat 13 gempa dirasakan dengan magnitudo 4 SR-5,6 SR pada kedalaman 10 Km," kata Sutopo.
Selain itu, dirinya pun menyebut sejak terjadi gempa dengan Magnitudo 7 pada Minggu, 5 Agustus lalu, terdapat gempa susulan sebanyak 825 kali.
"Sebanyak 825 gempa susulan itu terjadi dari mulai tanggal 5 Agustus 2018 sampe 19 Agustus 2018 kemarin. Jadi jika ditotal sejak tanggal 5 Agustus 2018 sampai 21 Agustus 2018 pukul 09.00 WIB pagi tadi ada sebanyak 1.005 kali gempa susulan," Sutopo memungkasi.
Advertisement