Eks Bodyguard Sebut Paparazzi Tak Bersalah Atas Kematian Putri Diana, Lalu Siapa?

Sebelum ajal menjemput, Putri Diana terlibat dalam kejar-kejaran bersama sejumlah paparazzi. Kala itu, ibu dari Pangeran William dan Harry tersebut sedang bersama kekasihnya Dodi al Fayed

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Agu 2018, 21:45 WIB
Putri Diana terus menjadi perbincangan, barang peninggalannya pun dianggap sangat berharga (AP Photo)

Liputan6.com, London - Belum lama ini, mantan pengawal (bodyguard) Putri Diana angkat suara soal kematian Princess of Wales tersebut. Ia punya pandangan soal kematian sang putri yang sebelumnya tewas di Paris, Prancis akibat kecelakaan maut.

Dikutip dari laman Ibtimes.com, Selasa (21/8/2018), sebelum ajal menjemput, Putri Diana terlibat dalam kejar-kejaran bersama sejumlah paparazzi.

Kala itu, ibu dari Pangeran William dan Harry tersebut sedang bersama kekasihnya Dodi al Fayed, sehingga mengundang paparazi untuk berburu wanita yang jadi sorotan tersebut.

Sang sopir, Henri Paul kehilangan kendali atas Mercedes S280 yang ia kendarai. Terlebih mobil itu ia pacu dengan kecepatan tinggi. Berawal dari tabrakan tunggal inilah mobil yang ditumpangi Putri Diana ringsek.

Banyak orang yang menilai jika paparazzi adalah biang keladi dari kecelakaan itu. Namun, tidak bagi Ken Wharfe, sang bodyguard yang pernah bekerja untuk Diana.

"Ya, mereka mengejar Putri Diana. Tetapi itu bukan penyebabnya di pandangan saya," ujar Ken Wharfe.

"Dari pengalaman saya bekerja dengan Diana selama sembilan tahun, setiap liburan yang kami jalani, paparazzi bukan menjadi ancaman yang dapat menelan korban," tambahnya Wharfe.

Meski begitu, banyak yang mengatakan bahwa paparazzilah biang keladinya. Termasuk dua anak laki-laki Putri Diana, Pangeran William dan Harry.

Ken Wharfe jelas berpendapat bahwa paparazi tak bisa disalahkan. Meski demikian, ia tidak menyebut siapa yang sekiranya ia anggap sebagai dalang kematian Diana.

Ia sempat menyalahkan para bodyguard yang bertugas saat Lady Di tewas. "Tak terkira rasa marah yang kurasakan pada tim yang mengawal Diana, yang membiarkannya dalam bahaya," kata dia.

Menurut Wharfe, Rees-Jones adalah pengawal yang direkrut keluarga Fayed untuk menjaga Diana di Prancis. Mantan tentara itu belum pernah mendapat pelatihan untuk menjaga Keluarga Kerajaan Inggris. Ia bahkan tak pernah mendapat pembekalan dari Skotland Yard atau Markas Kepolisian Metropolitan London.

"Peran utama dari seorang pengawal adalah menggunakan kecerdasan, insting, untuk menjaga pihak yang mereka kawal dari bahaya dan menjauhi konfrontasi," kata dia.

Ia menambahkan, Trevor Rees-Jones kurang memahami cara kerja pemburu foto-foto sensasional atau paparazi. Otaknya masih otak tentara. "Ia menganggap pers sebagai "musuh" dan mengira para fotografer sebagai sniper. Lensa kamera mereka seakan selongsong senapan."

Rees-Jones, ucap dia, mungkin mengira kilatan lampu kamera sebagai berondongan peluru.

Sebelumnya, mantan asisten Putri Diana pernah menyatakan hal yang sangat mengejutkan. Jika Wharfe tidak berani berspekulasi, maka tidak bagi Paul Burrell.

Ia menaruh curiga pada Pangeran Charles atau anggota keluarga kerajaan lainnya yang sengaja menyusun rencana kematian Putri Diana itu.

"Pangeran Charles merencanakan kecelakaan mobil Putri Diana demi dapat menikahi Camilla Parker Bowles," jelas Paul.

Bertumbuh kembang sebagai putra miliarder membuat Dodi tidak terlalu mengerti apa yang telah dialami Diana yang hidup menurut pandangan publik. (Sumber Shutterstock)

Hal serupa juga diyakini ayah Dodi al Fayed. Mohamed Al Fayed, mengklaim kecelakaan tersebut disengaja oleh sopir mobil Fiat Uno dan pengendara motor yang membutakan mata Paul dengan kilatan kamera.

Menurut Fayed, keluarga kerajaan, badan intelijen Inggris dan Amerika Serikat, ada di balik kejadian tragis itu. Diduga, hal itu untuk mencegah Diana menikahi seorang Muslim.

"Kecelakaan? Apakah kalian yakin kejadian tersebut sebuah kecelakaan?" kata Mohamed Al Fayed.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Camilla Tidak Akan Pernah Jadi Ratu Inggris...

Cerita mengenai kepedihan Putri Diana, ibu Pangeran William dan Pangeran Harry mendadak kembali menjadi perbincangan (AP Files)

Setelah kematian tragis Putri Diana di Paris tahun 1997, sang mantan suami malah kembali menjalin hubungan dengan Camilla dan secara resmi menikahinya pada tahun 2005. Camilla pun kini bergelar Duchess of Cornwall.

Pangeran Charles yang merupakan calon raja kerajaan Inggris secara otomatis akan mengantikan posisi Ratu Elizabeth apabila kelak ia akan turun takhta.

Pertanyaanya, apakah Camilla Parker Bowles akan menjadi Ratu?

Paul Burrell yang merupakan mantan asisten Putri Diana selama satu dekade angkat suara soal isu tersebut.

Dikutip dari laman Dailystar.co.uk, Paul Burrell meyakini jika Camilla tidak akan menjadi ratu. Bahkan, ia menyebut Pangeran Charles juga tak pantas menjadi raja.

"Saya rasa kita tak akan pernah melihat ada Raja Charles dan Ratu Camilla di takhta kerajaan Inggris," ujar Paul Burrell dalam sebuah dokumenter bertajuk The Royal Box.

"Mantan istrinya (Putri Diana) yang berkata seperti itu. Ia bilang suamiku tak pantas untuk mengisi pekerjaan elite kerajaan," tambahnya

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya