Liputan6.com, Edinburgh - Saat orang-orang Romawi pertama kali datang ke Skotlandia utara pada abad pertama Masehi, mereka menemukan dataran tinggi itu dihuni suku-suku yang 'ganas', dengan tubuh penuh tato -- yang disebut Picts.
Meski berpenampilan sangar, suku Picts adalah penyayang binatang. Sejumlah gambar hewan diukir dalam monumen batu. Hampir semua bisa dikenali, kecuali satu. Makhluk misterius tersebut punya paruh atau moncong, kepalanya bulat, dan ia punya sirip alih-alih kaki. Sejumlah orang mendeskripsikannya sebagai 'gajah berenang'.
Baca Juga
Advertisement
Apapun, seperti dikutip dari www.pbs.org, penggambaran hewan suku Picts menjadi bukti paling awal terkait mitos yang telah bertahan setidaknya selama 1.500 tahun di Dataran Tinggi Skotlandia (Scottish Highlands): bahwa Danau Loch Ness adalah rumah bagi hewan air misterius atau bahkan monster.
Dalam legenda Skotlandia, hewan-hewan raksasa dikaitkan dengan sejumlah perairan, dari aliran sungai hingga danau besar, yang kerap dilabeli sebagai Loch-na-Beistie di peta lama.
Konon, makhluk-makhluk tersebut punya kekuatan magis dan niat jahat. Dengan kedok menawarkan tunggangan di punggungnya, mereka membawa anak-anak ke dalam air.
Referensi tertulis terkait makhluk Loch Ness ada dalam biografi Saint Columba, pemuka agama yang disebut berjasa menyebarkan agama Kristen ke Skotlandia.
Pada 22 Agustus 565, berdasarkan keterangan Adomnan, Kepala Biara Iona kesembilan, Saint Columba sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi raja suku Pict ketika dia berhenti di sepanjang pinggiran Loch Ness.
Melihat seekor binatang besar akan menyerang seorang pria yang sedang berenang di danau, Columba mengangkat tangannya, memanggil nama Tuhan dan memerintahkan monster itu untuk berbalik cepat.
"Jangan pergi lebih jauh, atau sentuh orang itu, kembali secepat mungkin," kata Saint Columba, seperti dikutip dari www.smithsonianmag.com.
Konon, hewan itu menurut, dan perenang itu diselamatkan. Sejak saat itu, legenda monster Loch Ness. Namun, kisah dalam biografi yang ditulis lebih dari 100 tahun setelah kematian Saint Columba diragukan para ilmuwan.
Apalagi, setelahnya, penampakan monster Loch Ness 'tak terlihat' hingga 1.368 tahun lamanya.
Hingga akhirnya pada 22 Juli 1933, George Spicer dan istrinya melaporkan melihat "bentuk hewan yang paling luar biasa" yang menyeberang jalan, di depan mobil mereka pada 22 Juli 1933.
Menurut mereka, makhluk itu panjangnya sekitar 25 kaki dan tingginya 4 kaki, dengan leher panjang dan berbintik --yang menyerupai belalai gajah yang tebal. Diduga itu Loch Ness.
Foto Loch Ness
Belakangan, pada 21 April 1934, sebuah foto menghebohkan seantero Inggris dan dunia. Jepretan kameera mengabadikan Loch Ness.
Orang yang mengaku dapat mengabadikan penampakan itu adalah dokter bedah terkemuka, Roberth Kennteh Wilson.
Hasil jepretan yang dikenal sebagai 'Surgeon’s Photo' bahkan dipublikasi surat kabar terkemuka Inggris, Daily Mail.
Memang lebih dari setengah abad kemudian, kebenaran foto itu terungkap. Christian Spurling, yang kala itu berusia 60 tahun, memberi pengakuan.
Pada 1994, dia mengaku membuat monster palsu menggunakan kapal selam mainan atas permintaan ayah mertuanya, Marmaduke Wetherell.
Wetherell, seorang pemburu, merasa terhina saat 'jejak kaki monster' yang ia temukan pada Desember 1933 ternyata terbukti adalah tapak kaki kuda nil. Karena itu lah, dia balas dendam. Caranya, dengan menciptakan monster palsu.
Selain penampakan pertama monster Loch Ness, tanggal 22 Agustus juga diwarnai sejumlah momentum bersejarah.
Pada 1864, sebanyak 12 negara menandatangani Konvensi Jenewa Pertama untuk melindungi korban perang, memperkenalkan lambang palang merah.
Sementara, pada 22 Agustus 2006, pesawat Pulkovo Airlines Penerbangan 612 jatuh di dekat perbatasan Rusia-Ukraina. Sebanyak 160 penumpang dan 10 awak pesawat tewas.
Advertisement