Melarang Jadi Timses, Jokowi Ingin Sri Mulyani Fokus ke Pemerintahan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga tak mengatur bahwa menteri harus mundur jika masuk tim kampanye.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2018, 11:31 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla, Menkeu Sri Mulyani, MenPANRB Asman Abnur, dan Seskab Pramono Anung saat memberi keterangan terkait THR di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur dari tim kampanye nasional Koalisi Indonesia Kerja Jokowi - Ma'aruf Amin. Melihat itu, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan hal itu karena Jokowi ingin Sri Mulyani tetap fokus menjadi bendahara negara.

"Kesimpulan presiden fokus pada pemerintahan, jadi Bu Sri bilang mau gabung bilang 'kamu fokus aja ke pemerintahan' karena masalah finansial ini harus diberesi. Artinya presiden enggak mau, bu Sri Mulyani kan kuat dari sisi ekonomi dalam operasional kenegaraan dia lebih penting sehingga Pak Jokowi taruh dia di sana," katanya di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/8/20189).

Namun, Lodewijk tak khawatir soal terganggunya tugas kementerian yang diemban Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang juga masuk di struktur tim kampanye nasional.

"Tidak masalah. Karena Menko kan mengkoordinir kegiatan para menteri. Kalau Pak Pramono kan memang sekretaris, ke mana bosnya pergi dia dampingi, itu lah chemistry-nya mereka nyambung," tukasnya.

Terkait itu, lanjutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga tak mengatur bahwa menteri harus mundur jika masuk tim kampanye.

"Aturan KPU tak mengatakan itu, dia hanya cuti bukan mundur," tandas Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - KH Ma'aruf Amin ini.

Diketahui, nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah dicoret dari struktur tim kampanye nasional Koalisi Indonesia Kerja. Dalam dokumen terbaru, kini jumlah Dewan Pengarah berjumlah 11 yang sebelumnya 12 orang.

Adapun saat ini Dewan Pengarah berisi Jusuf Kalla, Try Sutrisno, Puan Maharani, Pramono Anung Wibowo, Agung Laksono, Akbar Tanjung, Dimyati Rois, Siswono Yudho Husodo, Suharso Monoarfa, Sidarto Danusubroto, dan Laksamana TNI (Purn) Marsetyo.


Ketua Tim Kampanye

Sementara, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus membantah bahwa Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Dia menjelaskan sampai saat ini posisi ketua tim pemenangan masih kosong.

"Belum ada, belum ada. Kita para Sekjen tidak membahas siapa, karena sekali lagi itu hak prerogatif presiden kita menunggu para wakil ketua ini sudah bekerja. Katakan dari partai pendukung aja ada 6, wasekjen yang bekerja termasuk pak Hasto sebagai Sekjen (PDIP)," katanya.

"Jadi sebenernya tim kampanye ini sudah bergerak sudah bekerja, sudah terorganisir hanya tinggal kita menunggu pimpinan siapa, persyaratan administratif ke KPU juga sudah masukin," sambung Lodewijk.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya