Butuh 17 Orang Taklukkan Sapi Kurban dari Jokowi di Bengkulu

Salah satu petugas yang terlibat penyembelihan sapi kurban dari Jokowi adalah ustaz yang pingsan saat menangani sapi Presiden tahun lalu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 22 Agu 2018, 13:33 WIB
Sempat terjadi kehebohan saat sapi kurban Presiden Jokowi memberontak ketika akan disembelih (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi kembali kembali memberikan hewan kurban untuk masyarakat Bengkulu pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah. Sempat terjadi kehebohan ketika sapi jenis Brahman dengan bobot bersih 732 kilogram tersebut akan disembelih.

Sapi kurban Presiden Jokowi berwarna putih coklat berumur 3,5 tahun itu memberontak ketika petugas membawa ke lokasi pemotongan. Sebanyak 17 orang panitia sekuat tenaga menangani sapi hingga selesai proses penyembelihan yang memakan waktu lebih dari lima menit tersebut.

Ustaz Mawardi Lubis dengan nafas terengah engah setelah penyembelihan mengaku sempat grogi dan harus mengeluarkan tenaga ekstra saat penyembelihan. Pada tahun lalu di lokasi yang sama, ustaz pemotong sapi kurban milik Presiden Jokowi sempat pingsan di tempat.

"Saya berusaha tenang mengikuti irama takbir. Berat memang, ini pertama kali saya menyembelih sapi sebesar ini," ungkap Mawardi di Bengkulu, Rabu (22/8/2018).

Usai disembelih, sapi tidak langsung meregang nyawa. Butuh waktu lebih dari lima menit sebelum akhirnya sapi bisa diproses untuk dikuliti dan dipotong.

Imam besar Mesjid Raya Baitul Izzah, Rusli M Daud menyatakan, Presiden Jokowi memang setiap tahun mempercayakan proses penyembelihan hewan kurban kepada panitia Masjid Raya Baitul Izzah. Tahun ini dipilih ustaz yang berpengalaman dan kuat untuk menyembeli sapi.

"Alhamdulilah semua berjalan lancar," kata Rusli.

 


Sapi Jokowi Sangat Sehat

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bengkulu memastikan sapi kurban milik Presiden Jokowi sehat (Liputa6.com/Yuliardi Hardjo)

Kekisruhan sebelum pemotongan sapi kurban Presiden Joko Widodo di Mesjid Raya Baitul Izzah, ternyata sudah diprediksi sejak awal. Sebab, sapi yang dipotong memang memiliki tenaga yang luar biasa dan tergolong masih remaja.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Drh Nopiyeni mengatakan sapi dengan tinggi 135 sentimeter dan panjang 144 sentimeter itu baru berumur 3 tahun 6 bulan.

"Tenaganya sangat kuat," jelas Nopi.

Pihaknya juga sudah memeriksa sapi secara ketat dan melakukan uji lab. Tidak ditemukan penyakit apapun terhadap sapi yang akan disembelih tersebut.

Data khusus yang dikeluarkan laboratorium Kesehatan Hewan Bengkulu menyebutkan hasil data khusus berupa Scrotum hasilnya simetris. Juga tidak ditemukan cacing hati saat dilakukan tes Brucellosis dan pemeriksaan parasit.

"Semuanya sehat dan tidak ada indikasi penyakit apapun," kata Drh Nopiyeni.

 


Kemendes Serahkan 7 Sapi Kurban

Kementrian Desa PDTT menyerahkan 7 ekor sapi kurban di Bengkulu (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Tidak hanya Presiden Jokowi, Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (kemendes PDTT) juga menyerahkan tujuh ekor sapi kurban untuk masyarakat Bengkulu. Ketujuh sapi itu juga disembelih untuk dagingnya dibagikan kepada masyarakat khususnya Kota Bengkulu.

Kepala Biro Hukum dan Ortala Kemendes PDTT Undang Mugopal mengatakan, ketujuh sapi kurban itu diserahkan kepada panitia penyembelihan yang dibentuk pihak Kejaksaan Tinggi, Mapolda, Makorem 041 Garuda Emas, Pangkalan TNI Angkatan Laut, Pengurus WIlayah Nahdhatul Ulamah, dan Pondok Pesantren Pancasila Kota Bengkulu.

"Kami rutin melakukan kurban di Bengkulu, ini bukan yang pertama kali," ujar Undang.

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu Rorogo Zega yang menerima langsung penyerahan sapi kurban dari pihak Kemendes PDTT menyatakan, sapi ini akan disembelih bersama tiga sapi lain yang disiapkan panitia yang mereka bentuk.

"Dagingnya kita bagikan kepada masyarakat khususnya fakir miskin dan kaum dhuafa," kata Rorogo.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya