Liputan6.com, Jakarta - Fortnite tak dimungkiri telah menjadi salah satu judul gim paling populer saat ini. Oleh sebab itu, kehadiran gim tersebut di sejumlah platform patut dinantikan.
Terbaru, ada kabar yang menyebut Fortnite akan menyambangi Apple TV. Informasi ini diketahui dari bocoran di Twitter mengenai kode di dalam gim.
Akun @StormLeaks menemukan ada file tvOS di dalam barisan kode tersebut. Akibatnya, banyak pihak menyebut Fortnite akan menyambangi Apple TV.
Baca Juga
Advertisement
Namun, seperti dikutip dari CNET, Minggu (26/8/2018), Epic Games selaku pengembang membantah hal itu. Menurut Epic, kode merujuk pada dukungan Unreal Engine.
"TVOS di file Fortnite merupakan bentuk dukungan Unreal Engine untuk platform Apple TV," tutur Epic Games.
Dengan demikian, pupus sudah harapan Fortnite akan hadir di Apple TV.
Sebelumnya, Fortnite sendiri baru diumumkan telah tersedia untuk platfrom Android. Sedikit berbeda, gim ini akan langsung rilis lewat situs resmi Epic Games, alih-alih Google Play Store.
Nantinya, pengguna tinggal mengunduh program installer Fortnite untuk memasang gim di perangkat yang kompatibel.
Keputusan ini, menurut CEO Epic Games Tim Sweeney, tak lepas dari upaya perusahaannya untuk berhubungan langsung dengan pemain.
Sekadar informasi, Fortnite untuk PC juga rilis lewat Epic Games Launcher, alih-alih memanfaatkan platform Steam yang lebih populer.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Alasan Fortnite Tidak Hadir di Play Store
Sementara untuk iOS, langkah semacam ini terbilang sulit, mengingat Apple tidak mengizinkan pengguna mengunduh aplikasi yang tidak diverifikasi dan didistribusikan lewat toko aplikasi resmi.
"Epic menginginkan hubungan langsung dengan pengguna di seluruh platform yang memungkinkan. Hal ini dimungkinkan dengan adanya internet," tutur Sweeney.
Alasan lain yang membuat Epic tidak merilis Fortnite di Play Store adalah alasan finansial. Epic tidak ingin membayar biaya toko aplikasi sebesar 30 persen ke Google.
"Untuk platform seluler, 30 persen tidak proporsional dengan biaya layanan yang dilakukan toko, seperti pemrosesan pembayaran, bandwidth unduhan, dan layanan pelanggan," ujar Sweeney.
Advertisement
Keamanan Bukan Masalah
Google sendiri belum berkomentar mengenai rencana Epic ini. Alasannya, Google sendiri kini tengah mengkampanyekan untuk mengunduh aplikasi dan gim terpercaya yang berasal dari Play Store.
Langkah ini diambil Google mengingat gim dan aplikasi di luar Play Store kerap disusupi oleh malware yang membuat ekosistem Android menjadi berbahaya.
Menyoal hal tersebut, Sweeney menuturkan, keamanan bukan masalah besar dalam hal ini. Ia menuturkan, gamer telah terbukti mampu memilih mengadopsi software yang aman.
"Gamer terbukti mampu mengadopsi software yang aman, terlebih cara semacam ini sudah berkembang di platform PC melalui beragam sumber terbuka," ucapnya. Karenanya, dia yakin Fortnite di Android tetap sukses.
Menurutnya, sistem operasi mobile sebenarnya memungkinkan pengguna untuk memilih akses yang diizinkan sebuah aplikasi. Dengan cara itu, pengguna dapat menentukan sendiri izin yang diberikannya.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: