Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Imam Nahrawi menerima tim pelajar U-16 Kemenpora yang sukses membawa pulang gelar juara di ajang Gothia Cup 2018 yang berlangsung di China, akhir pekan lalu. Pada kesempatan itu, Menpora bertanya kepada para pemain bagaimana perasaannya menjadi juara. Sontak para pemain pun berkata "luar biasa".
"Selamat kepada tim ini. Kalian luar biasa, ini kabar luar biasa dalam rangkaian HUT RI ke 73. Saya ingin juara Gothia Cup U-16 ini kita tandingkan dengan juara AFF kemarin, biar lebih terlihat kualitasnya seperti apa diantara kedua tim tersebut dalam rangka menyiapkan lebih banyak lagi pemain-pemain yang berkelas," ungkap Menpora Imam Nahrawi dikantornya, kemarin.
Advertisement
Menteri asal Bangkalan Madura itu menginginkan dari Liga Pelajar harus betul-betul menjadi sesuatu yang paten, sistimatis dan diperluas dengan membiasakan adanya kompetisi sejak usia dini. "Dengan begitu akan melahirkan talenta-talenta muda lebih banyak lagi, tapi kuncinya adalah bagaimana sistem kompetisinya harus betul-betul ditata, dikelola dengan baik," ungkapnya.
Tim pelajar U-16 Kemenpora yang menjuarai Gothia Cup 2018 U-16 ini pun tak luput dari siraman bonus Kemenpora, di mana masing-masing mereka mendapat kucuran dana sebesar Rp14 juta.
Dalam perjalananya menuju tangga juara, anak asuh Maman Suryaman ini tak menemui kendala yang berarti, malah gawang tim pelajar U-16 Kemenpora suci dari kebobolan dan mencetak 25 gol kegawang lawan.
Nepal menjadi tumbal pertama dari keperkasaan tim pelajar U-16 Kemenpora yang dikalahkan dengan skor telak 7-0. Bahkan di laga keduanya, giliran tuanrumah Cina yang dibuat malu dengan dilumat 12 gol tanpa balas.
Pada pertandingan ketiga, Alif Jaelani cs ditahan imbang tanpa gol oleh Australia. Ketika menghadapi Korea Selatan di babak semifinal, tim pelajar U-16 Kemenpora menang tipis 1-0. Dan dilaga final menghadapi Cina, menang mudah 5-0.
"Dengan adanya kompetisi Piala Kemenpora mulai dari U-12, 14 hingga 16, mampu memberikan wadah bagi pemain-pemain yang memiliki talenta, sehingga mulai dari kompetisi tersebut mereka memiliki pengalaman, prestasi. Kompetisi yang digelar sebelumnya oleh Kemenpora kini membuahkan hasil," tutur pelatih Maman Suryaman.
Hal senada diungkapkan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta. Ia mengatakan jika prestasi yang diraih tim pelajar U-16 Kemenpora merupakan sebuah hasil dari kompetisi berjenjang yang digelar pihaknya dalam tiga tahun terakhir ini, di mana hal itu akan terjadi terus menerus pada tahun-tahun berikutnya.
"Dengan liga berjenjang, dengan kompetisi kelompok umur genap, akan menghasilkan talenta-talenta bagus, karena kopetisi itu diawali dari Kabupaten/Kota kemudian masuk ke Provinsi, lantas ke Nasional. Artinya benar-benar bisa menjaring talenta-talenta dari seluruh Indonesia dan itulah hasilnya, karena talenta itu terjaring dengan baik, maka kita kompetisikan di internasional, sehingga akan menghasilkan prestasi yang terbaik," ungkap Raden Isnanta.
Hasil dari kompetisi Usia 14, lanjut pria yang kerap disapa Isnanta itu, sudah dinikmati bersama yakni juara ketika di Sidoarjobaru-baru ini. "Artinya, ini sebuah pembuktian bahwa kompetisi U-14 dan 16 telah menghasilkan prestasi untuk Indonesia dikancah internasional, pungkasnya.
(*)