Liputan6.com, Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) hingga saat ini belum menentukan sikap resmi terkait arah dukungan pasangan capres dan cawapres pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Namun, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menegaskan, PBB tidak akan netral dalam Pilpres 2019 nanti. PBB menunggu waktu yang tepat kemana dukungan akan dilabuhkan, apakah ke pasangan Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi.
Advertisement
"Nanti PBB akan bersikap, tapi prinsipnya tadi kader-kader PBB lebih sreg dengan pasangan yang ada ulamanya," tuturnya, Rabu (22/8/2018).
Yusril menyatakan, PBB akan tetap berpegang pada hasil Ijtima Ulama, yaitu mendukung pasangan dimana terdapat ulama yang maju sebagai perpaduan nasionalis-religius.
"Pada prinsipnya, PBB akan mendukung ulama yang maju di Pilpres sesuai hasil Ijtima Ulama kemarin," kata Yusril.
Ijtima Ulama yang digelar di Hotel Peninsula sebenarnya merekomendasikan Prabowo berpasangan dengan SAlim Segaf Al Jufri dan Ustadz Abdul Somad.
Tetapi dalam perjalanannya, Prabowo tak mengikuti rekomendasi tersebut dan memilih Sandiaga Uno. Di sisi lain, Jokowi ternyata memilih KH Ma'ruf Amin yang merupakan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Peran Strategis Ma'ruf Amin
Menurut Yusril, tak ada yang membantah bahwa Kiai Ma'ruf adalah ulama. Ma'ruf jelas keulamaannya dan memegang peran strategis di organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Maka saat Jokowi memilih Ma'ruf sebagai Cawapresnya, PBB memberikan apresiasi.
Pilihan Jokowi dinilai tepat sebagai penghargaan atas ulama dan umat Islam. Dengan majunya Ma'ruf diharapkan dapat membawa kedamaian dan kemajuan dalam berbangsa dan bernegara.
"Jokowi-Ma'ruf adalah pasangan umara dan ulama," ujar Yusril. (Dian Kurniawan)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement