Wall Street Ditutup Campuran, Nasdaq Naik tapi Dow Jones Tertekan

Scara teknis, Wall Street tengah berada di titik resisten sehingga memang membutuhkan katalis.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Agu 2018, 05:20 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup campuran pada perdagangan Rabau (Kamis pagi waktu Jakarta). indeks acuan Nasdaq mampu ditutup positif ditopang oleh sektor teknologi sementara Dow Jones dan S&P 500 tertekan setelah mengalami kenaikan pada perdagangan sebelumnya.

Mengutip Reuters, Kamis (23/8/2018), Dow Jones Industrial Average turun 88,69 poin atau 0,34 persen menjadi 25.733,6. Untuk S&P 500 kehilangan 1,14 poin atau 0,04 persen menjadi 2.861,82. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 29,92 poin atau 0,38 persen menjadi 7.889,10.

Salah satu yang membuat investor bergerak hati-hati adalah kejadianyang menimpa mantan dua orang dekat Presiden AS Donald Trump. Sedangkan keluarnya risalah dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) hanya berdampak kecil terhadap gerak Wall Street.

Mantan manajer kampanye Donald Trump Paul Manafort dinyatakan bersalah atas tuduhan pajak dan penipuan bank pada Selasa malam. Sementara mantan pengacaran pribadi Trump Michael Cohen juga dinyatakan bersalah atas berbagai tuduhan atas dirinya.

Investor tengah mempertimbangkan apakah yang terjadi kepada mantan kedua orang dekat Trump ini akan merugikan prospek di bursa saham dan akan menyerempet kepada Trump.

"Ada cukup banyak berita negatif bagi Trump kemarin yang membuat ketidakpastian di pasar saham," jelas Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management, Austin, Texas.

"Selain itu secara teknis Wall Street juga tengah berada di titik resisten sehingga memang membutuhkan katalis," tambah dia.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Perdagangan Sebelumnya

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Pada perdagangan kemarin,  wall street menguat dengan indeks saham acuan S&P 500 sentuh rekor tertinggi. Hal tersebut didorong dari laporan keuangan perusahaan di sektor konsumsi dan meredanya ketegangan perang dagang antara AS dan China.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa (Rabu pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 63,6 poin atau 0,25 persen ke posisi 25.822,29. Indeks saham S&P 500 menanjak 5,91 poin atau 0,21 persen ke posisi 2.862,96. Indeks saham Nasdaq bertambah 38,17 poin atau 0,49 persen ke posisi 7.859,17.

Indeks saham S&P 500 mendaki 0,6 persen ke posisi tertinggi secara intraday di kisaran 2.873,23. Sebelumnya posisi tertinggi di kisaran 2.872,87 pada 26 Januari 2018. 

Sektor saham  industri menguat usai investor optimistis terhadap negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Indeks sektor saham industri S&P 500 menguat 0,8 persen.

Indeks sektor saham konsumsi S&P 500 menanjak 0,9 persen yang didorong saham TJX Companies Inc dan Toll Brothers Inc. Hal tersebut didorong bagusnya laporan keuangan perusahaan.

"Kita mendapatkan momentum bagus yang didukung dari kuatnya ekonomi dan kinerja keuangan lebih baik. Investor tampaknya optimistis terhadap pertumbuhan, dan terlihat pada pergerakan pasar hari ini," ujar Kevin Caron, Senior Portfolio Manager Washington Crossing Advistors, seperti dikutip dari laman Reuters.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya