Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP (PEP) berhasil menemukan cadangan minyak dan gas (migas) serta kondensat di area PEP Asset 3 Jatibarang Field, Jawa Barat. Penemuan cadangan ini melalui pemboran sumur eksplorasi Akasia Maju – 001 (AMJ-001).
Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP Achmad Alfian Husein mengatakan, dalam uji produksi sumur tersebut berhasil mengalirkan hidrokarbon, baik minyak atau gas.
Baca Juga
Advertisement
Untuk minyak, sumur tersebut mampu mengalirkan 1.700 barel minyak per hari (Barel Oil Per Day/BOPD). "Sementara hasil uji produksi lainnya juga mengalirkan gas dan kondensat," kata Achmad, di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Sumur AMJ-001 terletak di Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Sumur yang mulai dibor pada 20 Maret 2018, menggunakan alat bor (Rig) PDSI#38.2/D1000-E, diselesaikan pada 20 Agustus 2018.
"Sumur tersebut dibor hingga mencapai kedalaman 2.517 meter," tuturnya.
Menurut Achmad, program ini merupakan salah satu dari rencana kerja perusahaan di tahun 2018.
Penemuan ini selain menjadi angin segar bagi PT Pertamina EP, juga membuka peluang eksplorasi yang masih potensial di area yang sudah dalam tahapan matang secara produksi.
PEP terus mengevaluasi struktur temuan serta memulai studi untuk mempercepat temuan ini ke tahap pengembangan.
“Alhamdulillah segala upaya yang telah dilaksanakan sudah mulai memberikan hasil yang positif. Kami meyakini bahwa dengan sinergi serta kerja keras dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian produksi nasional,” tandas dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Pertamina EP Mulai Bor Sumur Migas di Banggai Sulteng
PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mulai menancapkan bor pada sumur minyak dan gas (migas) eksplorasi berkode Wolai - 001 (WOL - 001) di Desa Uwelolu, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.
Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, penancapan bor perdana (tajak) di sumur eksplorasi Wolai-001, berlangsung pada 17 Agustus 2018 pukul 00.01 dini hari. Target pemboran membutuhkan waktu sekitar 73 hari dengan kedalaman 2.365 meter.
"Saat ini status pemboran sumur sudah mencapai kedalaman 395 meter per 18 Agustus 2018 dari target total 2.365 Meter di bawah permukaan laut," kata Nanang, di Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Nanang mengharapkan, sumur WOL - 001 dapat memproduksi gas sekitar 250 Barel Cubic Feet Day atau setara dengan 41.82 ribu barel setara minyak dengan biaya sekitar USD 11 Juta.
Dia mengungkapkan, identifikasi pemilihan tipe lumpur pemboran juga harus diperhatikan, serta dilaksanakan tim Cementing yang berpengalaman dan memiliki keahlian khusus. Ini mengingat karakteristik di Mentawai Formation, agar pemboran memperoleh hasil seperti harapan.
"Kita ini bekerja untuk negeri menghasilkan cadangan baru dan menghasilkan devisa bagi bangsa, maka operasi pemboran harus excellence dan efisien. Apabila kita bisa efisien dalam bekerja kita bisa menambah sumur baru dan mencari sumber cadangan baru," tutur Nanang.
Direktur Utama PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) Budhi N Pangaribuan mengatakan, sumur eksplorasi WOL - 001 ini dibor menggunakan Rig PDSI D1000E No. 52, dengan kemampuan 1.000 tenaga kuda.
"Ini merupakan wujud sinergi positif antara anak perusahaan Pertamina Group dimana kemampuan Rig PT PDSI terbukti bisa bersaing dengan Rig dari perusahaan lain. Kami berkomitmen untuk menuntaskan operasi pemboran ini dengan tetap mengedepankan aspek safety dan kami siap untuk mensupport kebutuhan perusahaan migas di seluruh Indonesia," tandasnya.
Advertisement