Kubu Jokowi-Ma'ruf Pertimbangkan Gatot Nurmantyo Jadi Ketua Tim Kampanye?

Pertimbangan sosok dari unsur militer untuk mengimbangi strategi koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang disebut bakal menunjuk mantan Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2018, 12:48 WIB
Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berbincang usai melepas keberangkatan pesawat Hercules yang membawa bantuan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan Koalisi Indonesia Kerja tengah mempertimbangkan sosok dari unsur militer menjadi ketua tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Nama mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purn Moeldoko pun dipertimbangkan.

Pertimbangan sosok dari unsur militer ini untuk mengimbangi strategi koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Disebut-sebut, kubu Prabowo-Sandiaga bakal menunjuk mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan.

"Bisa. Bisa Gatot, bisa pak Moeldoko dan bisa yang lainnya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Bamsoet mengakui baru sebatas mendapatkan informasi dari TKN Jokowi-Ma'ruf soal sosok dari unsur militer bakal dipertimbangkan menjadi ketua TKN. Selain mengimbangi kubu opsisi, kata Bamsoet, KIK juga ingin calon ketua TKN Jokowi-Ma'ruf bukan dari partai politik.

"Tampaknya semangat yang sedang dibangun tim Pak Jokowi itu adalah Ketuanya nonparpol," ungkapnya.

Ketua DPR ini menambahkan, pertimbangan lain soal sosok militer menjadi TKN Jokowi-Ma'ruf karena jago dalam urusan strategi. Nama ketua TKN Jokowi-Ma'ruf bakal diumumkan dalam waktu dekat.

"Ya bisa jadi," ujar Bamsoet.

KIK, ujar Bamsoet, telah menyadari struktur TKN bakal memengaruhi pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Untuk itu, koalisi tidak terburu-buru dan berhati-hati dalam menyusun struktur TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Penentuan daripada ketua tim dan struktur itu juga sangat menentukan kekuatan daripada tim ini dalam perjalanannya ke depan," tuturnya.

"Jadi Pak Jokowi dan para stakeholder Jokowi dua periode ini sangat hati-hati dalam menentukan tim. Kita berharap tim ini bekerja solid, bisa merangkum seluruh relawan yang ada. Hampir ratusan relawan tersebar di seluruh Indonesia. Ini kan perlu dirangkul dalam satu derap langkah yang sama," tandasnya.

 

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.


Tidak Dibahas

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menghadiri buka puasa bersama dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan para prajurit TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah nama mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Moeldoko dipertimbangkan menjadi ketua tim kampanye nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, dia mengakui dua nama tersebut beredar di media sosial sebagai calon ketua TKN Jokowi-Ma'ruf. "Enggak pernah. Kalau di medsos iya," kata Karding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (23/8/2018).

Koalisi Indonesia Kerja, kata Karding, juga tidak pernah membahas nama Gatot dan Moeldoko sebagai kandidat ketua TKN. Sebab, KIK sudah sepakat menyerahkan keputusan soal ketua TKN kepada Jokowi dan Ma'ruf.

"Kami tidak pernah membahasnya. Sesuai komitmen ketua tergantung pak Jokowi. Siapa saja kami dukung full," tegas Karding.

Pihaknya tidak melihat ketua TKN Jokowi-Ma'ruf harus berasal dari unsur militer untuk mengimbangi koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang disebut menunjuk mantan Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan. Bagi KIK, baik sosok dari militer dan sipil sama bagusnya.

"Tidak harus mendikotomikan kemampuan-kepemimpinan civil militer , militer bagus-bagus, civil juga bagus Jadi tergantung pak Jokowi," tandasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya