Liputan6.com, Jakarta Jam di dinding asrama Paskibraka masih menunjukkan pukul 01.58 WIB. Namun, satu bus berisikan penghuni Desa Bahagia dari provinsi Kalimantan Timur, Lampung, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur sudah harus bergerak menuju Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten untuk pulang ke kampung halaman masing-masing
Dari pantauan Diary Paskibraka, satu per satu anggota Paskibraka 2018 terlihat sudah menurunkan koper dan sejumlah tumpukan kardus berisi barang-barang kepunyaan pribadi yang akan mereka bawa balik sejak Rabu, 22 Agustus 2018, sekitar pukul 21.00 WIB.
Advertisement
Menurut Nina, salah seorang pembina, hal tersebut dilakukan agar tiba saatnya harus pulang, anak-anak itu tidak keteteran dan tidak ada pula barang-barang yang tertinggal.
"Kebiasaan anak-anak ini kalau sudah terburu-buru pasti ada saja yang ketinggalan," kata Nina.
Raut ekspresi yang menggambarkan keengganan untuk berpisah dan pulang terlihat dari wajah mereka.
Siti Sabila Anandita dari Bangka Belitung, misalkan. Siti merasa waktu pulang seluruh Paskibraka 2018 terasa sangat cepat, padahal seperti baru kemarin mereka tiba di Jakarta untuk tantingan sebelum memulai Diklat Paskibraka 2018.
"Saya sebenarnya termasuk orang yang gampang beradaptasi. Jadi senang-senang saja berada di sini, apalagi di sini banyak dapat teman-teman baru," ujar Siti.
Hal yang sama juga disampaikan Rafika Sherli Anjeli dari Lampung. Siswi SMK Muhammadiyah 3 Metro ini pun berandai-andai bisa diberi perpanjangan waktu dua hari saja agar benar-benar siap berpisah dari teman-teman yang lain.
"Engga mau pulang," kata Rafika mengeluh.
Sebelum naik ke dalam bus, Rafika yang merupakan teman satu provinsi Pak Lurah Desa Bahagia, Genta, mengabadikan setiap sudut Wisma Soegondo Djojopoespito yang menjadi tempatnya berlatih sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka selama nyaris satu bulan.
Diklat Paskibraka 2018 yang Berlangsung Sangat Cepat
Pendidikan dan pelatihan Paskibraka 2018 yang berlangsung sejak 25 Juli 2018 berjalan tidak sampai satu bulan.
Penutupan yang biasanya dilakukan di Aula Wisma Soegondo dan dihadiri oleh banyak tamu, serta diakhiri dengan pentas seni dari seluruh anggota Paskibraka, kali ini justru dilaksanakan di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga sesudah anak-anak tersebut melakukan kunjungan ke banyak tempat.
Ada pun yang menghadiri penutupan Diklat Paskibraka 2018 hanya Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi didampingi Ketua Umum Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Gousta Feriza SH, Wakil Koordinator Pelatih Mayor Suswan, Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) Asrorun Ni'am Sholeh, dan Asisten Deputi Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda H Ibnu Hasan.
Kepulangan seluruh Paskibraka 2018 bahkan dimajukan dua hari lebih cepat. Dari tahun ke tahun, biasanya baru dipulangkan di tanggal 25 Agustus, tapi kali ini tidak.
Menurut Ibnu Hasan, hal ini dilakukan karena tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
"Kasihan anak-anak itu kalau saat hari raya tidak berada dekat dengan orangtuanya," katanya.
Advertisement