Ternyata Bos Djarum, Sosok yang Majukan Bridge di Indonesia

Polli Bert Toar menuturkan, Bambang Hartono telah banyak berkorban untuk perkembangan bridge di Indonesia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 23 Agu 2018, 19:41 WIB
Atlet bridge Indonesia, Bambang Hartono, memberikan keterangan pers di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/8/2018). Orang terkaya Indonesia itu optimis mampu sumbang medali emas Asian Games. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya RI versi majalah Forbes, Michael Bambang Hartono atau Bambang Hartono masih belum berlaga hingga hari ketiga cabang olahraga bridge itu berlangsung di Asian Games 2018.

Hal ini disampaikan oleh Polli Bert Toar (64) kepada Liputan6.com. Polli Bert Toar adalah pasangan Bambang Hartono di bridge supermixed 2018.

"Masih belum, dari hari pertama sampai hari ini kami sudah siap selalu di Jiexpo, tapi kalau belum diturunkan captain ya tidak main. Tergantung captain keputusannya," tutur dia kepada Liputan6.com, Kamis (23/8/2018).

Meski begitu, Polli sedikit bercerita mengenai sosok Bambang yang kini ramai diperbincangkan. Polli menilai, Bambang adalah sosok yang justru tidak menyukai publisitas.

"Saya tanya kenapa dia enggak suka terkenal? Dia bilang karena nanti hidupnya tidak ada privasi lagi. Enggak bisa makan di kaki lima bebas seperti biasanya," ujar dia.

Sebelum digandrungi seperti sekarang ini, Polli mengatakan, Bambang Hartono yang juga bos Djarum telah lebih dulu berkorban banyak terhadap perkembangan bridge di Indonesia. Kata Polli, semangat Bambang Hartono dalam membangun bridge di Indonesia patut diapresiasi.

"Puluhan tahun ia telah berbuat untuk bridge Indonesia tanpa banyak diketahui masyarakat luas kecuali penggemar olahraga bridge Indonesia. Ia mendirikan Djarum Bridge Club kemudian mengadakan Turnamen Bridge Internasional Djarum Cup serta mendidik para pemain pemula di klubnya dan sekarang beberapa di antaranya menjadi andalan tim nasional,” ujar dia.

"Di samping itu ia juga menjadi sponsor buat Pengurus Gabungan Bridge Seluruh Indonesia," tambah Polli.

Hal ini yang kemudian, membuat permainan serta olahraga bridge dapat dikenal di Indonesia khususnya dunia.

"Semoga pengorbanan dia membawa dampak positif dengan semakin dikenalnya olahraga bridge di Indonesia dan dunia. Saya kebetulan juga ikut diwawancarai dan mengetahui bahwa sebagian besar peliput masih awam tentang olahraga bridge ini," kata dia.

Bambang Hartono beserta saudaranya Rudi Hartono memiliki total kekayaan mencapai USD 32,3 miliar. Dilansir majalah Forbes, kekayaan pribadi Bambang adalah sebesar USD 16,7 miliar, sehingga membuatnya menjadi orang paling tajir nomor 75 di dunia.

Adapun sejak beberapa dekade lalu, Hartono bersaudara melakukan disersivikasi bisnis. Selain punya perusahaan rokok, keduanya juga memiliki saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

 

 


Orang Terkaya RI: Bridge, Olahraga Tanpa Batas Usia

Atlet bridge Indonesia, Bambang Hartono, memberikan keterangan pers di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/8/2018). Orang terkaya Indonesia itu optimis mampu sumbang medali emas Asian Games. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sebelumnya, pebisnis handal yang juga bos grup Djarum, Michael Bambang Hartono, hingga kini masih terus aktif bermain sebagai atlet bridge.

Di usia senja, dia tetap menyempatkan diri untuk tampil membela negara di Asian Games 2018.

Seperti diketahui, Bambang Hartono merupakan salah seorang yang coba mempelopori cabang olahraga (cabor) bridge agar dapat dipertandingkan pada ajang olahraga terbesar se-Asia ini.

Hasilnya tak sia-sia, bridge berhasil lolos sebagai salah satu cabor di ajang empat tahunan ini. Selain itu, orang terkaya RI menurut majalah Forbes ini juga merupakan atlet tertua keempat Asian Games 2018 dengan usia 78 tahun.

Bambang menyebutkan, bridge adalah olahraga yang tak mengenal batas usia, sehingga dapat dimainkan bersamaan baik oleh generasi tua maupun belia.

"Bridge itu permainan yang tidak menentukan usia. Sejak umur 5 tahun sampai tua pun seseorang tetap bisa bermain bridge. Bukan game yang dibatasi oleh usia seperti atletik," ujar dia di Jakarta, Rabu 22 Agustus 2018.

Dia pun turut menceritakan pengalaman awal mengenal bridge. "Saya mulai main ini sejak usia sangat muda, 5 atau 6 tahun," tutur dia.

Sebelumnya, ia sempat menyampaikan, permainan bridge yang mengasah seseorang dalam proses pengambilan keputusan ini juga menjadi kegemaran banyak pengusaha besar, salah satunya Bill Gates.

"Orang-orang besar itu ikut main bridge, seperti Bill Gates. Jadi, bridge itu decision making process seperti yang dilakukan para pebisnis, yakni mengumpulkan informasi. Setelah dapat, baru Anda analisis, kemudian buat keputusan mana yang Anda mau ambil," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya