Mengungkap Tabir Kematian Mendadak Jutaan Ikan di Danau Toba

Sebanyak 180 ton ikan milik warga mati mendadak di Danau Toba. Padahal, ikan itu siap dipanen.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2018, 22:06 WIB
banner riwayat kecelakaan di Danau Toba (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Medan - Jutaan ikan mati mendadak di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Satu per satu ikan di danau mengapung sejak Rabu, 22 Agustus 2018. Peristiwa itu menyedot perhatian warga. Mereka bingung dan bertanya-tanya soal penyebab kematian jutaan ikan tersebut.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan, pihaknya mengangkut jutaan ekor ikan itu menggunakan alat berat untuk dikubur. Kebanyakan ikan yang mati, kata dia, milik masyarakat dan pengusaha di Kelurahan Pintusona, Kecamatan Pangururan, yang berada di Keramba Jaring Apung (KJA).

Dugaan sementara, sedikitnya 180 ton ikan siap panen itu mati mandadak pada Rabu, 22 Agustus 2018, karena kekurangan oksigen akibat keruhnya air Danau Toba.

"Untuk mengetahui penyebab pastinya, Pemkab Samosir akan melakukan penelitian uji laboratorium di Medan," kata Rapidin seperti dilansir dari Antara, Kamis 23 Agustus 2018.

Langkah selanjutnya, Pemkab akan memindahkan KJA dari lokasi tersebut sesuai aturan Perpres 81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Danau Toba sekitarnya.

Saut Simanjorang, seorang pengusaha KJA mengatakan, ikan budidayanya satu per satu mengapung ke permukaan sejak pagi dan semakin banyak sorenya.

Diperkirakan 20 pengusaha KJA yang kawasan Pintu Sona mengalami kejadian serupa. Sementara, KJA di Kelurahan Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, tidak terdampak.

"Ikan-ikan di KJA kawasan kami masih sehat," sebut Hotdon Naibaho, pemilik KJA di Kelurahan Tanjung Bunga.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya