Masjidil Haram Padat, Jemaah Haji Diminta Salat Jumat di Masjid Terdekat

Para petugas diminta mengimbau jemaah haji agar melaksanakan salat Jumat tak jauh dari hotel masing-masing.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 24 Agu 2018, 10:21 WIB
Jemaah haji Indonesia diminta untuk tidak memaksakan diri salat Jumat di Masjidil Haram. (www.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji sudah mulai menyelesaikan lempar jumrah siang ini, baik yang melaksanakan nafar awal maupun nafar tsani. Oleh karena itu, seluruh jemaah haji yang totalnya 2,4 juta diperkirakan akan berkumpul di Masjidil Haram.

Seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Jumat (24/8/2018), kondisi ini akan membuat Masjidil Haram menjadi sangat sesak dan padat, utamanya pada pelaksanaan salat Jumat.

Hal itu akan memunculkan situasi berdesak-desakan yang lebih dari hari-hari biasanya di Masjidil Haram.

Lokasi tersebut akan jadi tujuan utama jemaah haji dari berbagai penjuru dunia. Jalan raya juga akan sangat padat kendaraan, sementara bus salawat yang mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram belum beroperasi.

Sebab itu, para petugas diminta mengimbau jemaah haji agar melaksanakan salat Jumat tak jauh dari hotel masing-masing. Jika tak ada, bisa melakukan salat Jumat dengan rombongan masing-masing di hotel.

"Agar dihimbau ke jemaah supaya pelaksanaan salat Jumat besok agar di masjid terdekat dengan hotel, tidak di Masjidil Haram," ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Endang Jumali dalam seruannya, Kamis 23 Agustus 2018 malam waktu Arab Saudi (WAS).

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 


Lempar Jumrah

Pada Hari Tasyrik, jamaah haji Indonesia melanjutkan prosesi ibadah haji, yakni melempar jumrah. (AP Photo / Khalil Hamra)

Sebelumnya, jemaah Indonesia telah melakukan jumrah besar atau Aqabah pada hari Nahar 10 Zulhijah yang bertepatan dengan Selasa, 21 Agustus 2018.

Jemaah pada jumrah Aqabah diwajibkan untuk melempar tiang jamarat yang menjadi batas antara Mina dengan Makkah. Pada papan petunjuk tertulis jumrah kubra yang merujuk pada tiang sasaran lempar batu untuk prosesi Aqabah.

Di hari pertama jumrah, jemaah hanya menyasar tiang jumrah kubra dengan tujuh batu yang sudah diambil. Selagi menjalani wajib haji, jemaah menginap sebentar (mabit) di Muzdalifah.

Sedangkan pada Hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Zulhijah) yang bertepatan dengan 22-24 Agustus 2018, jemaah haji sedunia akan melakukan jumrah lanjutan, baik itu yang menempuh nafar awal atau kedua.

Untuk dua nafar itu, jemaah akan melempar jamarat untuk tiga tiang, yaitu sughra (kecil/ula), wustha (tengah), dan diakhiri kubra (besar/aqabah). Jumrah dimulai dari tiang jamarat kecil, tengah, dan diakhiri besar.

Sesuai ketentuan syariah, masing-masing tiang harus dilempar dengan tujuh batu. Batu untuk jumrah di Hari Tasyrik boleh diambil di Muzdalifah ataupun Mina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya