Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan catatan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu atau Siskohat sebanyak 29 haji asal Indonesia wafat saat menjalani prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Dari angka itu, enam haji Indonesia meninggal saat berada di Arafah, empat di Muzdalifah, dan 19 lainnya di Mina.
Advertisement
Dengan demikian, hingga Kamis malam 23 Agustus 2018, sebanyak 140 haji Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci.
Dibanding prosesi haji 2017, jumlah jemaah yang meninggal saat puncak haji ini menurun. Tahun lalu, sebanyak 75 jemaah haji meninggal dunia saat puncak haji. Dari jumlah itu 17 jemaah haji wafat di Arafah dan 48 lainnya di Mina.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersyukur, menurunnya tingkat jemaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arafah maupun di Mina.
"Angkanya menurun di banding tahun lalu pada saat yang bersamaan. Begitu juga dengan wafat," ujar Lukman.
Lukman mengatakan, rangkaian terberat saat di Mina ketika jemaah haji harus berjalan sekitar empat hingga enam kilometer.
"Jadi memang puncak kelelahan itu ada di Mina. Dan karenanya emang bisa dimaklumi jemaah yang jatuh sakit dan seterusnya," jelasnya.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.