Pemerintah akan Fasilitasi Pembiayaan Sertifikasi Kayu 4.500 UMKM di 2019

Bantuan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing pelaku UMKM di pasar domestik maupun internasional.

oleh Merdeka.com diperbarui 24 Agu 2018, 16:30 WIB
Hasyim, perajin furniture akar kayu. (Dhita/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan program bantuan bagi pelaku UMKM sektor kehutanan dalam pengurusan sertifikat legalitas kayu.

Bantuan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing pelaku UMKM di pasar domestik maupun internasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pada 2019, pemerintah akan memfasilitasi pembiayaan sertifikasi bagi 150 kelompok UMKM.

"Atau setara 4.500 unit UMKM, terdiri dari 700 unit UMKM industri dan 3.800 unit UMKM Hutan Hak," kata Darmin, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan program bantuan ini pun sedang berjalan pada tahun ini. Targetnya, hingga akhir tahun 2018 akan ada 153 kelompok UMKM sebagai penerima manfaat.

"Diharapkan pada akhir 2018 akan tercapai sebanyak 153 kelompok UMKM atau 4.086 UMKM, 346 unit UMKM industri dan 3.740 unit UMKM Hutan Hak," tandas Darmin.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini


Ada Gelaran Asian Games 2018, Omzet UMKM Naik hingga 300 Persen

Pekerja dari PPSU Kelurahan Pegangsaan saat menyelesaikan pembuatan maskot dan logo Asian Games 2018 di Jalan Penataran atau Simpang Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (25/7). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Gelaran Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang membawa berkah bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Adanya ajang ini bahkan mendongkrak omzet UMKM hingga 300 persen.

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun mengatakan, adanya Asian Games membuat bisnis UMKM kembali bergairah, khususnya di wilayah yang berlokasi dekat dengan venue. 

"Dampaknya sangat baik untuk UMKM, baik di daerah seperti Senayan, Stadion Jakabaring, apalagi daerah-daerah yang sebelumnya kurang bergairah UMKM di sana, pada saat Asian Games ini juga sangat bergairah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Menurut Ikhsan, akibat adanya Asian Games, UMKM bisa meraup omzet hingga tiga kali lipat, terutama bagi UMKM pedagang makanan dan minuman.

"Rata-rata (omzet) di atas 300 persen, terutama makanan dan minuman," lanjut dia.

Selain itu, ajang olahraga terbesar di Asia ini juga menjadi pendorong munculnya UMKM-UMKM baru di wilayah sekitar venue.
 
Ikhsan mencontohkan di wilayah Pulomas, Pulo Gadung, Jakarta Timur yang menjadi venue pacuan kuda dan Danau Jakabaring, Palembang yang menjadi venue dayung.
 
"Seperti di perlombaan Pacuan Kuda di Pulo Gadung. Sebelumnya enggak ada UMKM. Saat ini bergairah juga seperti olahraga dayung yang berada di sekitar Danau Jakabaring," tandas dia.
 
 
 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya