Liputan6.com, Jakarta Blockchain adalah salah satu teknologi yang menjadi sorotan pada 2018. Teknologi ini bahkan diklaim mampu membuat proses bisnis jauh lebih efisien.
Sederhananya, blockchain merupakan basis data global online yang dapat diakses siapa pun via internet. Kini, blockchain merambah industri aplikasi informasi di Indonesia.
Blockchain juga dianggap dapat meningkatkan daya saing bisnis dan memperkuat peringkat Indonesia sebagai satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 negara besar dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi di dunia.
Namun, Indonesia masih memerlukan banyak upaya guna mengembangkan blockchain. Salah satunya adalah edukasi.
Baca Juga
Advertisement
"Edukasi yang perlu disampaikan adalah apa itu Blockchain? Keuntungan dan kerugiannya bagaimana? Bedanya dengan Bitcoin itu apa? Kemudian kedua adalah development-nya. Bagaimana blockchain ini dikelola dan dikembangkan?,” ujar Weber Zhuo, CEO FinBlock dalam seminar bertajuk ‘Blockchain & Fintech Peak Forum’ di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Menurutnya, indonesia harus segera memulai implementasi Blockchain. Sebab, meski perkembangan di Tanah Air agak lambat, namun perlahan mulai banyak industri yang menggunakan blockchain. Begitu pula tumbuh beberapa startup yang mulai menggunakan blockchain.
Sebagai penyelenggara acara ini FinBlock juga memberikan pengetahuan, wawasan, informasi, pasar, serta analisis data mengenai fintech yang merupakan platform profesional di Asia Tenggara.
"Seminar ini di hadiri 150-200 orang dari berbagai kalangan profesional dalam bidang blockchain dan fintech, seperti dari Singapura, Amerika Serikat, China, dan Indonesia," ungkapnya
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Dihadiri Para Profesional dan Pakar
FinBlock Company merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Blockchain, didukung EEC dan Block Tech serta disponsori oleh GoWithMi, perusahaan penyedia aplikasi peta 3D.
"Acara ini dihadiri dari perwakilan proyek Blockchain dari China dan Asia Tenggara. Pemain blockchain sangat bersemangat untuk berkumpul di sini guna mencoba kesempatan bekerja sama di masa yang akan datang,” ungkap Edward Ismawan Chamdani, pendiri IdeoSource Financial Investment Fund.
Selain itu juga hadir perwakilan dari indonesia seperti Lukita Dinarsyah Tuwo, Chairman of indonesia Free Trade Zone Authority, Oscar mantan ketua Asosiasi Blockchain Indonesia dan Huang Lanjin, Chief Technical Officer World Blockchain Organization serta pendiri industri dan para pakar yang akan berpartisipasi membagikan pengalaman dan pemikiran mereka.
Advertisement
Rambah Industri Startup
Di sisi lain, blockchain juga merambah industri aplikasi informasi di Indonesia. Salah satu startup yang memanfaatkan teknologi ini adalah GoWithMi.
Sekadar informasi, GoWithMi merupakan sebuah perusahaan 3D map jaringan peta peta cerdas terdistribusi pertama di dunia, yang menyediakan solusi 'one-stop' rantai publik + peta untuk semua jenis DAPP terdesentralisasi, termasuk data peta dan algoritme yang mendasari, rantai kredit, kontrak pintar, dan pembayaran token insentif untuk pemakai.
Founder CEO GoWithMi, Oliver Li, mengatakan,"Aplikasi ini memudahkan pengguna mendapatkan informasi lokasi jalan secara update seperti jalanan macet, kejadian kecelakaan, dan menujukkan keberadaan sekitar," katanya
Tidak hanya itu, aplikasi ini juga dirancang menarik mengikuti pergerakan pengguna, kemana pun mereka pergi.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini