Liputan6.com, Jakarta - Tidak sedikit orang memberi pernyataan bahwa orang yang sudah menikah rezekinya bisa lebih banyak. Seorang ekonom, Jay Zagorsky, pernah berkata bahwa dalam usia 10 tahun pernikahan, Anda bisa empat kali lebih kaya dari mereka yang masih lajang.
Status hubungan memengaruhi kondisi finansialmu. Entah itu kamu sedang lajang, menikah, atau bercerai. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Di masa depan, status hubunganmu bakal memiliki signifikansi dengan kondisi keuanganmu.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Swara Tunaiku, logikanya, bagi yang sudah menikah dan sama-sama bekerja, bisa memiliki penghasilan yang lebih banyak dibandingkan mereka yang lajang atau bercerai. Kewajiban membayar biaya-biaya bisa dilakukan bersama, sedangkan yang lajang menanggungnya sendiri. Meskipun begitu, bukan berarti status menikah bisa menjamin kesuksesan karier dan finansial Anda.
Berikut penjelasan tentang baik dan buruk masing-masing status hubungan dan pengaruhnya dengan finansial.
* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Status Lajang
Perempuan yang berstatus lajang tidak perlu pusing memikirkan gender wage gap. Kamu yang akan mengatur keuangan sepenuhnya. Pembahasan lebih detail tentang finansial juga tidak perlu kamu lakukan, karena dalam kondisi ini kamu yang menjadi ahlinya.
Selain itu, kamu juga bisa dengan bebas menentukan prioritas yang mau kamu capai. Sebuah studi mengatakan bahwa perempuan dengan titel sarjana, memiliki kondisi finansial lebih baik daripada perempuan yang sudah menikah.
Walaupun demikian, perempuan berstatus lajang bukan tanpa kekurangan. Mariko Lin Chang, dalam bukunya Shortchanged: Why Women Have Less Wealth and What Can Be Done About It, mengatakan bahwa rata-rata perempuan lajang memiliki kekayaan sebesar USD 3.210, dibandingkan laki-laki lajang yang hanya senilai USD 10.150, sedangkan pasangan menikah bisa mencapai USD 78.000.
Advertisement
Status Menikah
Biasanya pasangan menikah memiliki kondisi finansial yang lebih mapan. Sebab, pasangan menikah mempunyai safety net. Apabila kamu sedang memiliki kondisi keuangan yang tidak stabil, pasangan bisa menyokong biaya-biaya untuk sementara. Biaya hidup mungkin bisa lebih ringan karena ditanggung bersama. Kalau kamu dan pasangan sama-sama bekerja, tentu jumlah tabungan dan investasi akan meningkat. Ada studi mengatakan bahwa perempuan yang sudah menikah, kekayaannya akan meningkat 16 persen.
Namun, studi lain yang membahas pernikahan secara umum mengatakan bahwa pernikahan bisa memberikan pengaruh kurang baik bagi perkembangan karier perempuan. Jika demikian, maka berpengaruh pula pada jumlah penghasilannya.
Hal ini disebabkan karena perempuan cenderung memprioritaskan urusan keluarga atau anak ketimbang kariernya, atau bergerak mengikuti pasangan, misalnya pindah tugas kerja atau pulang kampung. Beruntung kalau pasangan memiliki penghasilan yang tinggi. Namun, kondisi tersebut bisa saja berubah, manakala pasangan meninggal atau bercerai.
Status cerai atau hendak bercerai
Tanpa disangka, perceraian memiliki pengaruh positif terhadap perempuan. Seringkali perempuan merasa bahagia setelah bercerai, khususnya dalam urusan finansial. Perempuan lajang mempunyai andil besar terhadap urusan finansialnya, ketimbang saat mereka masih menikah. Bahkan, hampir 50 persen menyatakan bahwa perempuan memiliki kondisi finansial yang lebih baik pasca bercerai.
Adapun konsekuensi yang didapatkan oleh pasangan yang bercerai, mereka bisa kehilangan kekayaan lebih cepat daripada yang tidak pernah menikah. Hal ini karena adanya biaya-biaya legal yang harus ditanggung sendiri atau dukungan terhadap anak.
Wah, ternyata status hubungan cukup berpengaruh ya dengan kondisi finansial seseorang. Namun, status hubungan itu adalah pilihan. Siapapun yang memilih tentu punya pertimbangan. Hal terpentingnya, kamu bisa enjoy dengan setiap pilihanmu.
Advertisement