Duet Bek Tengah Jadi Titik Lemah Manchester United

Manchester United memiliki titik lemah pada performa dua bek tengah.

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 24 Agu 2018, 20:12 WIB
Pemain Manchester United, Alexis Sanchez (tengah) berebut bola dengan pemain Leicester City Ricardo Pereira dalam ajang Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Jumat (10/8). MU menang 2-1 atas Leicester City. (AP Photo/Jon Super)

Jakarta - Penampilan dua bek tengah Manchester United menjadi sorotan tajam kalangan media di Inggris. Mereka menganggap, pola dua bek tersebut menjadi satu di antara titik lemah Manchester United.

Baca Juga

  • Syarat Manchester United agar Kembalikan Kepercayaan Fans
  • Setelah Zinedine Zidane, Eks Manajer Chelsea Masuk Bursa Pengganti Jose Mourinho
  • Fred: Jika Gagal Kalahkan Tottenham, MU Sulit Juara

Manchester United memulai Premier League 2018-2019 dengan kurang meyakinkan. Setelah meraih kemenangan tipis 2-1 atas Leicester City di kandang, Manchester United kalah di laga kedua saat melawat ke markas Brighton (2-3).

Permainan buruk Manchester United menjadi sorotan utama kekalahan tersebut, khususnya duet bek tengah Victor Lindelof dan Eric Bailly. Keduanya dinilai tampil sangat buruk. Dua pemain tersebut memerlihatkan kombinasi dan komunikasi yang tak lancar.

Eric Bailly melakukan blunder dua kali, yang berujung pada dua gol Brighton. Jose Mourinho harus memutar otak jika ingin meningkatkan performa skuatnya. Menurut analis sepak bola Sky Sports, Danny Higginbotham, masalah Manchester United tampak jelas pada Bailly dan Lindelof, bek tengah yang tak konsisten.

Bagi Danny, Manchester United terlalu sering bergonta-ganti kombinasi bek tengah, yang justru membuat skuat tak stabil. "Mereka tak punya konsistensi. Kita sudah melihat Chris Smalling, Phil Jones dan Nemanja Matic bermain sebagai bek tengah, tak ada kemitraan yang konsisten," ungkap Danny.

Alhasil, Danny menuturkan, kelemahan itu membuat Manchester United sulit menyerang. Para pemain Manchester United memiliki tugas lebih untuk membantu pertahanan, yang berarti gelandang-gelandang MU tak bebas maju menyerang.

"Karena Mourinho tak punya bek tengah yang konsisten yang dia percayai, para pemain di depan yang ingin menyerang dan bermain bebas, justru punya tanggung jawab ekstra bertahan, itu susah bagi Manchester United," jelas Danny.

Sumber: Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya