Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkap alasan penunjukan Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) sebagai Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, penunjukan AGK menggantikan Idrus Marham adalah kebijakan sang presiden.
"Pak AGK salah satu kader terbaik Partai Golkar. Kedua, penunjukan adalah hak prerogatif Pak Presiden, sehingga tentu kami mendukung keputusan Pak Presiden," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (24/8/2018).
Advertisement
Terkait posisi AGK sebagai pemangku bendahara di Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK), Golkar hanya berkapasitas mengusulkan nama pengganti. Nantinya, bersama mitra koalisi posisi AGK akan dibahas untuk penggantian.
"Penggantian Pak Agus itu diputuskan nanti di tim TKN itu, nanti Golkar akan mengusulkan penggantinya," jelas Airlangga.
Terkait nama pengganti, lanjut Airlangga, belum ada daftar usulan. Nantinya, daftar usulan akan dibahas pada rapat pleno partai yang dihelat pada Senin 27 Agustus 2018.
"Nama belum ada, pergantian kan baru tadi. Jadi nanti kami rapat pleno partai pada Senin depan dulu," Airlangga menyudahi.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Serahkan ke Jokowi
Sementara itu, Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku belum mengetahui apakah akan diganti dari jabatannya sebagai bendahara umum tim kampanye nasional pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dia menyebutkan akan menunggu keputusan Ketua Umum Airlangga Hartarto.
"Kita serahkanlah sepenuhnya kepada paslon Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin dan kita serahkan sepenuhnya pada pak Airlangga, ketua umum partai terhadap keberadaan saya sebagai tim kampanye nasional," kata dia usai sertijab di Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (24/8/2018).
Dia mengaku belum ada pembicaraan di internal partai soal pengganti Bendahara umum Koalisi Indonesia Kerja. Namun, Agus meyakini kalaupun diganti, bakal diisi kader Golkar.
"Kemungkinan ada kebijakan untuk mengisi kader partai baru untuk bendahara, tapi itu kita tunggu," pungkas dia.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement