Jakarta - Penjaga gawang Timnas Indonesia U-23, Andritany Ardhiyasa, merasa sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Shaun Robert Evans dalam laga kontra Uni Emirat Arab (UEA) di 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (23/8/2018).
Timnas Indonesia U-23 berjuang keras dalam laga kontra UEA. Dua gol penalti UEA mampu dibalas dengan baik oleh Beto Goncalves dan Stefano Lilipaly. Namun, perjuangan Hansamu Yama Pranata dkk. akhirnya kandas setelah kalah 3-4 (2-2) dalam drama adu penalti.
Advertisement
Kepemimpinan wasit Shaun Robert Evans dalam pertandingan 16 besar sepak bola Asian Games 2018 mendapatkan sorotan, terutama soal keputusan penalti kedua yang diberikan kepada UEA dan pelanggaran keras terhadap Ilham Udin Armaiyn yang hanya berbuah kartu kuning.
Andritany, yang gagal menebak arah seluruh tembakan penalti Bahrain, baik dua penalti di waktu normal maupun saat drama adu penalti, merasa pertandingan yang dijalani oleh Tim Garuda Muda telah dirampok oleh wasit yang memimpin pertandingan.
"Dalam pertandingan ini, kami dirampok oleh wasit. Kami merasa benar-benar kecewa. Saya sepakat dengan Coach Luis yang mengatakan penalti kedua itu kondisinya 50-50 dan tidak seharusnya penalti," ujar Andritany.
Andritany pun meminta pencinta sepak bola Indonesia untuk terus memberikan dukungan. Ia menekankan adanya kesempatan untuk berprestasi di kejuaraan-kejuaraan selanjutnya.
"Kami tereliminasi. Kami para pemain sudah berjuang keras di pertandingan ini. Namun, kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. Masih banyak pertandingan yang harus dihadapi, masih ada Piala AFF dan event lain yang menunggu," ujar Andritany.
Setelah Asian Games 2018, Timnas Indonesia dinanti Piala AFF senior pada November-Desember 2018.