26-8-1994: Jantung Bionik Pertama Dipasang pada Manusia

Jantung 'bionik' itu lebih dikenal dengan sebutan LVAD (Left Ventricular Assist Device) atau dalam bahasa Indonesia disebut Perangkat Bantuan Ventrikel Kiri.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 26 Agu 2018, 06:00 WIB
Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Liputan6.com, Cambridgeshire - Pada 24 tahun silam, tepatnya 26 Agustus 1994, menjadi peristiwa bersejarah dalam dunia kedokteran. Sebuah jantung 'bionik' untuk pertama kali dipasang di tubuh manusia dalam operasi yang dilakukan di Inggris.

Jantung 'bionik' ini diimplan ke tubuh seorang penderita penyakit jantung berusia 62 tahun yang tak disebutkan namanya. Alat ini lebih tepatnya dipasang pada bagian dinding perut yang terhubung ke bagian jantung.

Operasi di Cambridgeshire selama 4 jam tersebut berhasil dilakukan dan kondisi si pria tersebut stabil. Demikian seperti dimuat BBC.

Jantung 'bionik' itu lebih dikenal dengan sebutan LVAD (Left Ventricular Assist Device) atau dalam bahasa Indonesia disebut Perangkat Bantuan Ventrikel Kiri. Pada dasarnya, LVAD bukan berperan sebagai jantung manusia, melainkan berfungsi sebagai pompa listrik untuk memompa jantung pada bagian ventrikel kiri. Tenaga pompa LVAD ini berasal dari baterai yang dipasang pada ikat pinggang pasien.

Operasi dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari 11 orang dan dipimpin oleh ahli bedah Sir Terence English dan John Wallwork. Terence English sebelumnya telah berhasil melakukan transplantasi hati pada seorang pesohor bernama Keith Caste pada 1973.

Sejak itu, LVAD yang dijual seharga 40 ribu poundsterling atau sekitar Rp 700 juta ini telah berhasil dipasang pada 200 pasien untuk membuat mereka bertahan hidup sebelum mendapat donasi jantung.

Meski demikian, pria yang kemudian diketahui bernama Arthur Cornhill tersebut meninggal sembilan bulan kemudian karena menderita gagal ginjal.

Bersamaan dengan kematiannya, LVAD sudah ditanamkan ke dua pasien lainnya di mana salah satunya meninggal tidak lama pasca-penanaman implan. Sesungguhnya, di masa tersebut, LVAD tak menjamin pasien bisa menjalankan terapi jangka panjang.

Sejarah lain mencatat pada 26 Agustus 1346, artileri digunakan untuk pertama kalinya saat pasukan Inggris mengalahkan Perancis dalam Pertempuran Crécy.

Kemudian tanggal 26 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus dan menelan korban sebanyak 36.000 jiwa. Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya