Ali Maskur Musa Kembali Terpilih Pimpin Ikatan Sarjana NU

Usai terpilih untuk yang kedua kalinya, Ali Masykur mengaku berkomitmen untuk memperjuangan nasib pengikut NU dan membangun bangsa dan negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2018, 15:26 WIB
Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa. (Liputan6.com/Johan Tallo).

Liputan6.com, Jakarta - Ali Masykur Musa kembali terpilih pimpin Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) periode 2018-2023, usai terpilih pada sidang pleno Kongres ke-II ISNU di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 25 Agustus 2018.

Wakil Ketua Panitia Kongres ISNU Ahmad Syauqi mengatakan Ali Masykur terpilih secara aklamasi dalam Kongres ke II PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).

"Alhamdulillah berjalan sukses lancar, secara aklamasi menetapkan Ketua Umum PP ISNU 2018-2023 Dr. Ali Masykur Musa, M.Si," ujar Ahmad Syauqi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/8/2018).

Usai terpilih untuk yang kedua kalinya, Ali Masykur mengaku berkomitmen untuk memperjuangan nasib kaum nahdliyin (pengikut NU) dan membangun bangsa dan negara.

"Karena aspirasi dan amanat warga nahdliyin itu menjadi prioritas dalam hidup saya," ucap Ali Masykur seperti dilansir dari situs resmi PBNU, nu.or.id

Saat ditanyakan tentang arah ISNU untuk lima tahun ke depan, Ketua Umum ISNU terpilih memaparkan akan terus membawa ISNU pada jalurnya, yakni menghimpun kepentingan para intelektual, professional, dan sarjana di lingkungan NU dengan meningkatkan kualitas sumber daya melalui jalur pendidikan.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini


3 Agenda ISNU

Ali mengatakan setidaknya ada tiga agenda yang diperjungkan ISNU ke depan. Pertama, memperbanyak sarjana hingga guru besar di lingkungan NU. Kedua, ISNU membentuk jaringan dengan lembaga-lembaga pemerintah dan dunia usaha sehingga anggota-anggotanya bisa mengambil peran dalam dua hal tersebut.

Terakhit, ISNU mendorong pemerintah agar menjadikan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai pandangan dalam setiap pengambilan keputusannya, baik dari segi regulasi maupun implementasi kebijakan-kebijakan pembangunan.

"Tiga hal itu yang terpenting untuk memperkokoh peranan ISNU baik yang diperuntukkan kepada warga nahdliyin dan juga kepada bangsa dan negara,” pungkas mantan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya