Alasan BIN jadi Eksekutor Pembubaran Aksi 2019 Ganti Presiden di Riau

Wawan membantah pihaknya tidak netral dalam pembubaran aksi massa #2019 Ganti Presiden dan melarang Neno Warisman masuk Pekanbaru.

oleh Andrie Harianto diperbarui 27 Agu 2018, 13:12 WIB
Pedagang menjual kaos #2019GantiPresiden di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (10/8). Mereka memanfaatkan peluang berdagang usai deklarasi Capres dan Cawapres. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Intelijen Negara atau BIN mengakui terlibat langsung pembubaran aksi massa #2019 Ganti Presiden di Riau yang dihadiri Neno Warisman. Ada alasan mengapa lembaga telik sandi negara ini turun tangan menjadi eksekutor pembubaran massa aksi.

"Tujuannya adalah menjaga keselamatan warga," kata Juru Bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (27/8/2019).

Wawan membantah pihaknya tidak netral dalam pembubaran aksi massa #2019 Ganti Presiden dan melarang Neno Warisman masuk Pekanbaru.

"Tidak ada keberpihakan atau upaya tidak netral dari BIN dalam perhelatan Pemilu, akan tetapi menjaga keselamatan warga dan upaya cegah dini untuk hal-hal yang tidak diinginkan mutlak harus dilakukan," kata Wawan.

"Sehingga hal ini bukan dimaksudkan untuk keberpihakan, tetapi untuk menjaga keselamatan dan tegaknya aturan setelah tidak ada ijin atas acara tersebut," dia menambahkan.

Menurut Wawan, Kepala BIN Daerah Riau, Marsma Rachman Haryadi, selaku penanggung jawab Kominda (Komite Intelijen Daerah) menjadi pihak yang harus berada di garis depan guna mengambil langkah preventif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Imbauan untuk kembali ke Jakarta terhadap Neno Warisman adalah jalan terbaik dari pada terjadi bentrokan dan menghindari jatuhnya korban dan tentu akan muncul masalah baru atas legalitas acara tersebut," beber Wawan.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kronologi Pengadangan

Artis Neno Warisman bersama polisi. (Liputan6.com/Richo Pramono)

Neno Warisman akan melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru pada Minggu 26 Agustus. Namun, saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim, Kota Pekanbaru, Sabtu (25/8/2018), ia diadang massa yang menolak kedatangannya.

Hingga pukul 20.00 WIB, Neno Warisman masih tertahan di dalam mobil yang menjemputnya di bandara.

"Saat ini saya ditemani Ibu Dian Tabrani, kami masih di dalam mobil sejak pukul 15.00 WIB," kata Neno Warisman seperti dilansir Antara.

Neno Warisman mengatakan, saat dirinya mendarat di Pekanbaru tidak terjadi apa-apa. Namun sampai di luar bangunan bandara, banyak orang mendekat sehingga ia diminta masuk ke ruangan tertentu.

"Saya tak setuju, saya milih keluar ke mobil dijemput Ibu Dian Tabrani. Keluar bandara dihalangi orang, ada yang bawa kamera. Saya tak khawatir, tapi di ujung di gerbang semakin banyak orang dan mobil kita ditahan, ada nampak orang seperti unjuk rasa. Tidak banyak," kata Neno Warisman.

Akibat adanya kejadian itu, jalan keluar Bandara Pekanbaru diarahkan pada ruas jalan masuk. Pihak keamanan terlihat masih berjaga pada depan gerbang ruas jalan keluar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya