Liputan6.com, Jakarta Berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya sebatas menyampaikan pesan secara lisan, tetapi juga melibatkan aspek nonlisan seperti gestur atau gerak tubuh. Gestur merupakan gerak tubuh yang dilakukan seseorang pada saat berkomunikasi dengan maksud menampilkan dan mempertegas makna pesan.
Sebab itu, kemampuan membaca gestur lawan bicara akan sangat menguntungkan karena dapat memberikan petunjuk tentang apa yang sebenarnya sedang dipikirkan dan dirasakan sehingga membantu Anda mengambil keputusan yang tepat kedepannya. Melansir dari businessinsider.sg pada Rabu (29/8/2018), berikut ini beberapa cara mengartikan gestur lawan bicara yang dapat Anda jadikan pedoman ke depannya.
1. Menatap terlalu lama bisa jadi tanda berbohong
Karena banyak yang mengatakan pembohong selalu menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya, membuat mereka mencari cara lain untuk menutupi aksinya. Hal ini merujuk pada pendapat seorang analisis perilaku dan pakar bahasa tubuh Lilian Glass yang menyatakan kebanyakan para pembohong sengaja menahan pandangannya terlalu lama untuk mengaburkan fakta mereka sedang membual.
Untuk memaksimalkan aktingnya, mereka juga tidak jarang berdiri dengan sangat tegap dan tidak berkedip.
Baca Juga
Advertisement
Ucapkan selamat tinggal pada kata tidak peka dan kawan-kawannya.
2. Telalu sering menyentuh wajah atau tangan berarti gugup
Mantan agen kontra intelijen FBI Joe Navarro mengatakan kini kita telah berevolusi dalam menampilkan kecemasan atau rasa gugup. Apabila dahulu menggunakan bahasa lisan untuk mengungkapkannya, maka saat ini kita tidak perlu mengungkapkaan satu patah sekalipun karena menggunakan bahasa tubuh seperti menyentuh wajah dan menggosokkan kulit di tangan.
3. Mereka tertawa karena tertarik pada Anda
Jika lawan bicara menerima humor Anda dan dapat tertawa lepas, maka hal tersebut menjadi indikasi mereka merasa tertarik. Psikolog evolusioner mengatakan bahwa humor dan penerimaan tersebut memainkan peranan penting dalam perkembangan manusia serta berfungsi sebagai cara menandakan keinginan untuk menjalin suatu hubungan, baik yang bersifat platonis atau romantis.
Advertisement
Bercermin Satu Sama Lain
4. Menunjuk menegaskan kesan dominan
Orang yang menunjuk sebuah benda atau objek lainnya adalah salah satu upaya yang digunakan untuk menegaskan kesan dominan. Meski pada faktanya hal tersebut tidak selalu berhasil, namun hal tersebut justru selalu sukses membangkitkan perasaan negatif pada orang lain.
5. Bercermin satu sama lain
Komunikasi yang berhasil membuat kedua belah pihak memiliki gestur yang sama. Sebab, ketika dua orang bergaul dan merasa nyaman satu sama lain, maka postur dan gerakan mereka secara tidak disadari akan tampak serupa. Menurut Barbara Fredrickson, seorang psikolog positif mengatakan bahwa hal ini terjadi karena adanya koneksi yang dirasakan oleh kedua belah pihak. (Kiki Novilia)