Drama Penyelamatan Gajah dari Jeratan Ranjau di Siak

Ketika pengaruh bius mulai habis, gajah itu justru mengejar petugas yang tengah menjaganya.

oleh M Syukur diperbarui 28 Agu 2018, 05:01 WIB
Petugas BBKSDA selamat setelah diserang gajah yang terjerat. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Jalan gajah itu masih tertatih karena bekas jeratan di kaki depan bagian kanannya. Luka robek membuatnya susah untuk mencari kawanannya yang diperkirakan berjumlah hingga 15 ekor di hutan Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau.

Pekan lalu, di kaki gajah betina berusia 4 tahun itu masih ditemukan jeratan. Dia hanya terbaring dan sesekali berdiri menghindari petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang membuntutinya.

Ketika lengah, dua dokter hewan dan beberapa petugas medis lainnya langsung menembakkan bius kepada gajah itu. Dalam hitungan menit, satwa bongsor bernama ilmiah Elephas maximus sumatranus langsung rebah.

"Dengan hati-hati, petugas memasang infus dan melepas jerat kawat tadi dari kakinya," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Senin (27/8/2018) siang.

Petugas lalu mengobati luka, memberi obat anti peradangan, antibiotik, sekaligus pemberian vitamin, serta obat cacing. Perawatan pada Jumat, 24 Agustus 2018 itu berlangsung dua jam.

Usai perawatan, petugas bergegas meninggalkan satwa bergading ini karena mulai sadar akibat pengaruh bius hampir hilang. Hal ini dilakukan untuk menghindari amukan karena gajah ini masih liar.

Betul saja, gajah ini langsung mengejar petugas. Dengan sigap petugas bersembunyi di balik pepohonan karena gajah tersebut masih kurang gesit karena lukanya.

"Hal yang tak diinginkan bisa dihindari, petugas selamat dan upaya penyelamatan hewan liar ini juga berhasil," sebut Suharyono.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini


Menunggu Kawanan Gajah

Petugas BBKSDA selamat setelah diserang gajah yang terjerat. (Liputan6.com/M Syukur)

Hingga kini, beberapa petugas masih memantau pergerakan gajah ini sembari menggiringnya ke kawanan yang diperkirakan tak jauh dari lokasi.

"Lukanya terus dipantau, kalau sudah sehat dan kembali ke kawanannya, baru petugas akan keluar hutan," ucap Suharyono.

Suharyono menceritakan, laporan mengenai adanya gajah yang terpisah dari kawanannya ini diterima pada Kamis, 23 Agustus 2018. Lokasinya tak jauh dari jalan atau sekitar 300 meter saja.

Saat dipantau petugas, kakinya terjebak jerat yang terpasang di hutan. Petugas menduga jerat itu dipasang bukan untuk gajah, melainkan babi hutan.

"Karena luka dan terjerat ini, gajah betina itu terpisah dari kawanannya," kata Suharyono.

Suharyono berharap gajah ini bisa kembali ke kelompoknya. Suharyono juga berharap manusia untuk tidak memasuki kawasan itu karena termasuk daerah lintasan gajah.

"Dan Siak masih terdapat beberapa kelompok gajah Sumatera. Ini harus dilindungi oleh seluruh lapisan masyarakat," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya