Tanggapi Protes Malaysia, Manajer Tim Pencak Silat Indonesia: Kami Tidak Curang

Edhy pun merasa atlet pencak silat Indonesia kerap dirugikan.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 27 Agu 2018, 20:45 WIB
Pesilat Indonesia, Komang Harik Adiputra melepas tendangan ke arah pesilat Timor Leste, David No-Ano Ximenes pada kelas 65-70 kg Putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Kamis (23/8). Komang unggul 5-0. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Pesilat Malaysia, Jamari Mohd Al Jufferi mundur di tengah pertandingan final cabang olahraga (cabor) pencak silat Asian Games 2018 Kelas E Putra: 65kg - 70kg di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018). Ketika bertanding melawan atlet Indonesia, Komang Harik Adi Putra, pesilat berusia 26 tahun itu kecewa dengan keputusan juri.

Hanya dua detik sebelum ronde ketiga selesai, Al Jufferi dan tim pelatih menarik diri dari arena. Kala itu, Al Jufferi juga tengah tertinggal 1-4 dari Komang.

Praktis, Al Jufferi dinyatakan kalah secara teknik dan hanya meraih medali perak.

Dinilai tidak meraih kemenangan secara sportif, Edhy Prabowo buka suara. Manajer Tim Pencak Silat Indonesia itu mempunyai banyak bukti bahwa Komang menang secara mutlak.

"Ada yang meragukan pertandingan. Jejak digital ada. Kami tidak takut. Dari awal kami bicara kualitas, kami tidak ingin dapat emas yang tidak berkualitas. Kasihan tiga tahun berjuang. Maka kita fokus ke depan," ujar Edhy.

"Kita lihat Malaysia bisa menang, tapi mereka kecolongan di detik terakhir, dia tak mau teruskan lagi karena dianggap dicurangi. Silakan protes saja," katanya menambahkan.

 

<p><em><strong>* Update Terkini <a href="https://www.liputan6.com/tag/jadwal-asian-games-2018">Jadwal Asian Games 2018</a>, <a href="https://www.liputan6.com/tag/perolehan-medali-asian-games-2018">Perolehan Medali</a> hingga Informasi Terbaru dari Arena <a href="https://www.liputan6.com/asian-games">Asian Games 2018</a> dengan lihat <a href="https://www.liputan6.com/tag/asian-games-2018">di Sini</a></strong></em></p>


Bukan Balas Dendam

Pesilat Indonesia, Komang Harik Adiputra (kiri) beradu jurus dengan pesilat Timor Leste, David No-Ano Ximenes dalam kelas 65-70 kg Putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Kamis (23/8). Komang unggul 5-0. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Saat bertanding di SEA Games 2017 Malaysia lalu, Edhy pun merasa atlet pencak silat Indonesia kerap dirugikan. Tapi kala itu, pihaknya tidak melancarkan protes berlebihan.

"Kita juga di (SEA Games 2017) Malaysia waktu dicurangi pun tidak pernah berpikir. Ini bukan balasan. Kita bicara fakta. Fakta itu didokumentasi, fakta itu didigitalisasi. Ada aturan, sarana protes, semua ada fasilitasnya," imbuh Edhy.


Menolak Dinilai Curang

Pesilat Indonesia, Komang Harik Adiputra melepas tendangan ke arah pesilat Timor Leste, David No-Ano Ximenes pada kelas 65-70 kg Putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Kamis (23/8). Komang unggul 5-0. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Edhy menolak bahwa atletnya meraih kemenangan dengan cara yang kotor.

"Tidak ada kata curang di sini, kami yakin pencak silat akan terus digandrungi," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya