Liputan6.com, Semarang: Bagi Anda yang kerap menggunakan tusuk gigi usai makan, sebaiknya berhati-hati. Sebab, ada seorang remaja 19 tahun di Tegal, Jawa Tengah, Alfiah, menderita tumor mulut lantaran terluka usai menggunakan tusuk gigi.
Peristiwa itu terjadi lima tahun silam. Peristiwa bermula saat Alfiah menggunakan tusuk gigi sehabis makan. Tak sengaja ada yang terluka hingga menimbulkan pendarahan dan infeksi. Luka tersebut terus membesar hingga seukuran buah kelapa, bahkan saking besarnya, tumor hampir menutup wajah bagian kanan, Selasa (15/11).
Alfiah mengaku akibat tumor itu, ia merasa pusing dan kesakitan saat makan. Karena tak ada biaya untuk operasi, Alfiah hanya dibawa di Puskesmas di Desa Kedung Kelor, Waturejo, Tegal, Jawa Tengah. Ia dan keluarga hanya bisa pasrah menerima nasib. Penderitaan Alfiah terus berlajut karena keadaan ekonomi keluarganya tergolong tidak mampu. Sang ayah Samlawi hanya seorang pedagang rujak keliling. Ia mengaku sedih dan pasrah dengan kejadian yang dialami anaknya tersebut.
Puskesmas kemudian merujuk Alfiah ke Rumah Sakit Umum Daerah Susilo, Tegal. Namun di rumah sakit tersebut tidak sanggup melakukan pengobatan dan merujuk pasien untuk dirawat di Rumah Sakit Kariadi, Semarang, Jateng. Di situ, Humas RS Kariadi Semarang Dr. Darwito mengatakan Alfiah menderita tumor mulut akibat trauma dan bibit tumor yang ada di tubuh Alfiah. Pihak rumah sakit menjelaskan mengoperasi pengangkatan tumor. Mirisnya, bila rahang tak bisa diselamatkan ada kemungkinan bisa dipotong.(BJK/MEL)
Peristiwa itu terjadi lima tahun silam. Peristiwa bermula saat Alfiah menggunakan tusuk gigi sehabis makan. Tak sengaja ada yang terluka hingga menimbulkan pendarahan dan infeksi. Luka tersebut terus membesar hingga seukuran buah kelapa, bahkan saking besarnya, tumor hampir menutup wajah bagian kanan, Selasa (15/11).
Alfiah mengaku akibat tumor itu, ia merasa pusing dan kesakitan saat makan. Karena tak ada biaya untuk operasi, Alfiah hanya dibawa di Puskesmas di Desa Kedung Kelor, Waturejo, Tegal, Jawa Tengah. Ia dan keluarga hanya bisa pasrah menerima nasib. Penderitaan Alfiah terus berlajut karena keadaan ekonomi keluarganya tergolong tidak mampu. Sang ayah Samlawi hanya seorang pedagang rujak keliling. Ia mengaku sedih dan pasrah dengan kejadian yang dialami anaknya tersebut.
Puskesmas kemudian merujuk Alfiah ke Rumah Sakit Umum Daerah Susilo, Tegal. Namun di rumah sakit tersebut tidak sanggup melakukan pengobatan dan merujuk pasien untuk dirawat di Rumah Sakit Kariadi, Semarang, Jateng. Di situ, Humas RS Kariadi Semarang Dr. Darwito mengatakan Alfiah menderita tumor mulut akibat trauma dan bibit tumor yang ada di tubuh Alfiah. Pihak rumah sakit menjelaskan mengoperasi pengangkatan tumor. Mirisnya, bila rahang tak bisa diselamatkan ada kemungkinan bisa dipotong.(BJK/MEL)