Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq, menyatakan rasa bangganya terhadap pencapaian pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari, pada cabang olahraga (cabor) pencak silat Asian Games 2018.
Pesilat berusia 26 tahun itu memilih mundur pada partai final Kelas E Putra: 65kg - 70kg yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).
Baca Juga
Advertisement
Al Jufferi menarik diri dari pertarungan melawan pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra ketika ronde ketiga menyisakan dua detik. Al Jufferi menilai juri dua dan tiga berlaku curang dengan tidak menambahkan poin kepada dirinya.
"Saya juga berpesan jangan salahkah pemain kita. Tadi kita lihat para pemain sudah berjuang sangat baik. Saya bangga dengan mereka," ujar Syed Saddiq di Padepokan Pencak Silat TMII.
Syed Saddiq juga menjelaskan, kedatatangannya di Padepokan Pencak Silat TMII bukan sebagai Menpora. Melainkan hadir untuk mendukung perjuangan pesilat Malaysia.
"Saya datang ke sini sebagai pendukung, bukan karena menteri. Sekarang, mari kita berikan dukungan terus untuk mereka," kata menteri berusia 25 tahun itu.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Tak Persoalkan Mundur
Syed Saddiq menolak untuk menanggapi lebih jauh soal keputusan Al Jufferi dan tim pelatih mundur di akhir pertandingan. Pria kelahiran 6 Desember 1992 ini tidak kecewa dengan sikap atlet dan pelatih pencak silat Malaysia.
"Saya tidak terlalu ikut campur tadi. Saya katakan bahwa di sini saya datang sebagai penonton, dan saya bangga akan capaian atlet-atlet semua," tutur Syed Saddiq.
"Saya menghormati pendirian yang diambil oleh dia, dia protes, dan saya bersama dengan beliau," imbuhnya.
Advertisement