Liputan6.com, Kebumen - Di antara 11 kecamatan di Kebumen, Jawa Tengah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih, dua kecamatan terdampak paling parah. Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Karanggayam dan Aliyan.
Sumur warga kering. Mata air seolah mampat. Sungai pun putus aliran airnya.
Surati (54), warga RT 2/3, Desa Kalirejo Kecamatan Karanggayam mengatakan kekeringan yang terjadi di desanya kurang lebih telah berlangsung lima bulan. Warga masyarakat harus menunggu bantuan air bersih untuk keperluan MCK.
Bagi Surati, akibat kekeringan ini air menjadi barang langka. Surati dan warga lainnya pun rela mengantre bantuan air bersih dari pemerintah dan lembaga lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk kepentingan mandi, masak, mencuci kita harus mengantre air bersih bantuan dari pemerintah. Sumur sumur di desa kami kering jika kemarau seperti ini," dia menuturkan.
Senin, 27 Agustus 2018, warga kembali mengantre bantuan air bersih. Kali ini, Kepolisian Resor Kebumen lah yang berupaya meringankan beban masyarakat yang terdampak kemarau panjang. Warga pun gembira menyambut pendistribusian air bersih ini.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar didampingi Ketua Cabang Bhayangkari Kebumen, Novy Arief turun langsung mendistribusikan air bersih sekaligus bercengkerama dengan masyarakat di daerah yang mengalami kekeringan.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
BPBD Kebumen Siapkan 1.400 Tangki Air Bersih
Secara simbolis, Kapolres dan istri menyumbangkan air bersih dari kendaraan tangki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen. Polres Kebumen bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Kebumen dalam pendistribusian air bersih ke sejumlah daerah.
"Ini merupakan kepedulian Polres Kebumen terhadap warga yang mengalami kekeringan. Kegiatan ini sekaligus sebagai rangkaian kegiatan HUT Polantas dan HKGB ke 66," dia menerangkan.
Terlihat dalam kegiatan itu para personel Sat Lantas Polres Kebumen dan Bhayangkari membantu menuangkan air ke sejumlah jerigen dan ember kosong milik warga yang telah mengantri.
Arief menerangkan, Polres Kebumen telah menyiapkan 101 tangki air bersih yang akan didistribusikan daerah yang mengalami krisis air bersih. Hingga Senin (27/8/2018) ada 38 desa di 11 Kecamatan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
"Semoga bantuan dari Polres Kebumen ini bermanfaat. Nantinya pemberian air bersih ini akan kita berikan secara bertahap selama beberapa hari ke depan," jelas Kapolres Kebumen.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kebumen, Eko Widianto mengatakan tahun ini BPBD Kebumen mempersiapkan anggaran sebesar Rp 350 juta untuk bantuan air bersih. BPBD diperkuat dengan sembilan armada tangki yang siaga setiap saat untuk mendistribusikan air bersih.
Bantuan dari instansi atau lembaga lain, termasuk Polres Kebumen sangat membantu penanggulangan bencana kekeringan ini. Bekerja sama dengan BPBD, bantuan air bersih ini akan didistibusikan wilayah yang membutuhkan.
“Kita menganggarkan Rp 350 juta setara dengan sekitar 1.400 tangki air bersih. Juga bantuan dari instansi lain,” Eko mengungkapkan.
Advertisement