Liputan6.com, Jakarta - Wajah-wajah lelah jemaah haji Indonesia terpancar saat berada di ruang tunggu Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Belum lama mereka menyelesaikan prosesi haji, isitirahat juga belum cukup memulihkan stamina, namun di pagi buta sudah harus berada di bandara untuk persiapan kembali ke tanah air.
Advertisement
Meskipun lelah melanda, jemaah haji tetap sumringah dan bersemangat karena sesaat lagi akan kembali berkumpul dengan sanak saudara di Tanah Air.
Contohnya adalah Amin Santoso (60). Haji asal Kecamatan Belitang Tua Kabupaten Ogan Komering Ulu ini tidak mampu menutupi rasa bahagianya bisa berhaji.
Sejak tahun 2011 Amin mendaftar haji dan baru berangkat tujuh tahun kemudian.
"Alhamdulilah seneng sudah bisa menyelesaikan kewajiban tanpa halangan. Semua lancar," ujar Amin, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Selasa (28/8/2018).
Amin yang tidak didampingi keluarga mengaku terbantu dengan adanya para petugas haji. Menurutnya, pelayanan petugas sangat baik dan memuaskan. Dia juga berharap pelayanan haji semakin baik.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masukan di Arafah dan Mina
Amin hanya mengeluhkan tentang perbedaan cuaca dan sedikit masukan untuk layanan di tenda Arafah dan Mina.
"Pas wukuf di Arafah tanah tenda bergelombang tidak nyaman untuk tidur. Di Mina antrean toilet sangat panjang," ucapnya.
Terkait dengan biaya haji, Amin mengatakan sangat murah bila dibandingkan dengan pelayanan yang dia terima.
"Biaya sangat murah dibandingkan layanan yang diterima. Terima kasih kami kepada pemerintah," tutur Amin.
Jemaah haji Indonesia mulai diterbangkan pulang ke Tanah Air dari Bandara KAA Jeddah, Senin 27 Agustus 2018 pagi. Sebanyak 6.000 jemaah haji dipulangkan pada hari pertama kepulangan tersebut. Mereka berasal dari 13 kloter yang tersebar ke dalam 8 debarkasi haji.
Advertisement