Liputan6.com, Jakarta Jika kebanyakan pegulat bertubuh sempurna dan berbadan besar, berbeda dengan Zion Clark. Pria yang satu ini tidak memiliki kaki.
Mengutip dari Face 2 Face Africa pada Selasa (28/8/2108), pegulat Zion Clark lahir dengan kondisi medis langka yang dikenal dengan nama sindrom regresi kaudal. Hal tersebut membuatnya hidup tanpa tungkai dan kaki. Namun, itu tidak membuatnya berhenti menjalani hidup bahkan terjun ke dunia atlet menjadi seorang pegulat.
Advertisement
Pria kelahiran Columbus, Ohio, Amerika Serikat itu menghabiskan hidupnya berpindah dari satu panti asuhan dan sekolah ke tempat yang lainnya. Clark yang berusia 21 tahun tersebut tidak suka berbicara tentang kehidupan pribadinya.
Zion mulai terjun menjadi pegulat setelah ia didorong oleh guru seninya yang juga seorang pegulat. Dia diminta untuk menekuni olahraga tersebut dengan lebih serius. Zion pun mulai terjun ke dunia gulat hingga sekolah menengah.
Di tahun pertama, Zion selalu kalah dalam pertandingannya. Namun, dia memperoleh pengakuan nasional dan menyelesaikan sekolah menengahnya dengan rekor gulat yang baik untuk namanya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Ikut Balap Kursi Roda
Pada 2015, Zion diadopsi oleh Kimberli Hawkins. Sejak saat itu, keluarga Hawkins memberinya stabilitas dan cinta hingga pemuda itu mulai berusaha melakukan hal-hal yang menakjubkan dalam hidupnya.
Zion juga sempat didekati oleh seorang pejabat Paralimpik yang mengajaknya untuk ikut dalam balap kursi roda. Pada 2016, Zion menjadi pembalap tercepat dan memenangkan perlombaan di angka 100 meter dan 400 meter.
Tak hanya soal olahraga, saat ini Zion juga menjadi mahasiswa manajemen bisnis di Kent State University, Tuscarawas, New Philadelphia. Tanpa mengesampingkan pendidikannya, dia tetap bergabung dengan tim gulat sekolah. Dia juga bermain drum untuk gereja.
Saat ini, Zion juga berlatih untuk mempersiapkan Olimpiade di Tokyo pada 2020.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Advertisement
Tidak Ingin Belas Kasihan
Pada saat Zion diwawancara oleh Times Reporter, Zion mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk melakukan suatu hal.
"Saya tidak percaya pada alasan, tidak ada alasan untuk melakukan sesuatu yang baik maupun yang buruk. Saya percaya kita melakukan apa yang ingin kita lakukan dan bukan membuat alasan untuk itu," kata Zion.
"Saya fokus pada mengoreksi keputusan buruk dan membangun yang baik," tambahnya.
Selain itu, pria kulit hitam tersebut juga mengatakan bahwa dirinya tidak suka dikasihani oleh orang lain, hanya karena melihat kondisinya.
"Saya hanya ingin mereka berhenti berbelas kasihan untuk saya. Saya tidak tahan dengan itu," katanya.
Prestasinya membuat Netflix merilis sebuah film pendek pada 10 Agustus 2018. Isinya adalah tentang Zion Clark dan kisah inspiratif perjalanan hidupnya.