Liputan6.com, Denpasar Tak dapat dimungkiri, pilek dan flu merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang manusia. Di mana umumnya, orang dewasa mengalami 2-5 kali per tahun dan anak- anak mengalami 7-10 kali setiap tahunnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus.
Ahli Respirologi Anak anggota Ikatan Dokter, Prof Dr dr Bambang Supriyatno, SpA(K) menerangkan, lebih dari 200 jenis virus telah diidentifikasi sebagai penyebab pilek dan flu, dengan Rhinovirus sebagai jenis virus yang sering menjadi penyebab. Ia menjelaskan, salah satu pilihan yang efektif untuk mengatasi pilek dan flu adalah dengan pengobatan yang dapat secara bermakna menurunkan jumlah virus yang ada.
“Salah satu senyawa yang menunjukkan aktivitas penurunan bermakna terhadap virus pernapasan adalah Iota Carrageenan, Polisakarida Natural yang terdapat pada ganggang merah,” kata Bambang kepada Liputan6.com, Selasa (28/8/2018).
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, Mundhipharma Indonesia melalui brand-nya Betadine® yang terpercaya dalam pencegahan dan pengobatan infeksi, meluncurkan inovasi terbarunya dalam penanganan pilek dan flu dengan memperkenalkan Betadine® Cold Defence Nasal Spray yang mengadung Carragelose® (Carrageenan) dan sudah terbukti secara klinis mampu mengurangi durasi penyakit dan keparahan gejala pilek dan flu pada anak dan dewasa.
Gejala paling umum yang ditimbulkan dari pilek dan flu adalah hidung tersumbat, batuk, dan bersin yang mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas. Berbagai macam obat tersedia untuk mengobati penyakit ini, tapi sebagian besar hanya mengobati gejalanya.
Untuk mengatasi sumber permasalahan dari pilek dan flu, formulasi pengobatan yang secara bermakna dapat menurunkan jumlah virus diperlukan untuk pengobatan yang lebih efektif dan aman, terutama kepada anak- anak.
“Pengobatan pilek dan flu yang aman untuk anak bisa dimulai dengan hal kecil seperti menghirup uap panas, minum-minuman hangat dan beristirahat. Apabila gejala pilek dan flu semakin memburuk, bisa digunakan obat–obat dekongestan untuk menghilangkan gejala,” ujarnya.
Pemberian Antibiotik yang Keliru
Sayangnya, saat ini selain obat–obatan tadi, seringkali antibiotik juga diberikan secara rutin dalam pengobatan pilek dan flu. Pemberian antibiotik diperbolehkan dalam pengobatan pilek dan flu apabila sudah terdapat infeksi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menyebabkan resistensi yang akan merugikan pasien dalam jangka panjang.
Saat ini sudah ada obat ‘antivirus’ yang membungkus virus dalam bentuk nasal spray yang dapat digunakan untuk menghilangkan virus penyebab pilek dan flu. Dengan adanya obat antivirus nasal spray ini, gejala dan keparahan pilek dan flu dapat dikurangi, sehingga pasien bisa sembuh lebih cepat. “Dan obat–obatan ini aman digunakan untuk jangka panjang, karena diberikan secara topikal.”
Bambang berharap agar dokter-dokter di Indonesia bisa memberikan solusi medis terbaik bagi pasien dan masyarakat teredukasi. Maka, sangat diperlukan sosialisasi penanganan pilek dan flu yang tepat. Hal ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, baik dari profesi seperti dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan pihak lainnya termasuk dengan media.
Advertisement