Liputan6.com, Jakarta Jika Anda pernah mendengar sebelumnya, benarkah Petroleum Jelly dapat mengatasi semua masalah kulit? Pertama-tama, Anda harus berkenalan terlebih dahulu dengan apa itu Petroleum Jelly.
Petroleum Jelly adalah turunan dari penyulingan minyak. Di tahun 1800-an ditemukan untuk melapisi bagian bawah rig minyak dan merupakan produk sampingan dari industri minyak yang kemudian menjadi sumber daya tidak berkelanjutan karena tidak ramah lingkungan.
Advertisement
Petroleum Jelly biasanya digunakan secara topikal untuk mengatasi kulit kering, dehidrasi, hingga ruam akibat penggunaan popok. Sayangnya, meskipun dianggap aman, namun komponen yang dikeluarkan dari minyak selama proses pemurnian Petroleum Jelly bersifat karsinogenik, seperti dilansir dari huffingtonpost.com, Selasa (4/9/2018).
Petroleum Jelly berfungsi menjaga kelembapan tetap berada di kulit Anda
Bagaimana jika digunakan untuk kulit? Petroleum jelly dapat menciptakan ilusi pelembap, kulit terhidrasi, dan meminimalisir penampilan pori-pori.
Petroleum jelly tidak larut dalam air sehingga hanya berfungsi sebagai penghalang agar kelembapan tidak meninggalkan kulit, sehingga tidak disarankan untuk menggunakannya terlalu lama di kulit dan tidak dibasuh, karena akan menyebabkan tumbuhnya jerawat. Untuk kulit berjerawat dan penderita rosacea, sebaiknya Anda menjauhi Petroleum jelly, karena emolien yang tebal dapat memperburuk kondisi kulit.
Advertisement
Ada beberapa hal lain yang bisa digunakan sebagai pengganti Petroleum Jelly
Lantas, mengapa banyak orang menggunakan Petroleum Jelly? Petroleum jelly adalah cara termudah untuk langsung membuat kulit tampak sehat dan terhidrasi.
Sebagai minyak mineral, Petroleum Jelly sebenarnya tidak melembapkan, namun berfungsi sangat baik untuk menahan kelembapan, jika Anda bisa memastikan untuk mencuci dan melembapkan kulit sebelum mengaplikasikannya. Jika kulit Anda tidak bisa beradaptasi dengan Petroleum jelly, maka cobalah lilin lebah, minyak kelapa, minyak zaitun, shea butter, dan cocoa butter seal.