Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah telah menetapkan pengembangan 10 destinasi wisata prioritas atau yang disebut 10 Bali baru. Lantas bagaimana perkembangan pengembangan 10 Bali baru hingga saat ini?
Ketua Tim Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, Hiramsyah Thaib hingga saat ini, 10 Bali baru tersebut mengalami pengembangan yang cukup pesat.
Advertisement
Sebagai contoh, untuk Danau Toba, Sumatera Utara, pemerintah telah mengoperasikan Bandara Silangit dan dalam proses penyelesaian jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
"Jalan tol Kualanamu sampai tebing tinggi itu ditargetkan kuarta I 2019 sudah beroperasi. Kemudian badan otoritasnya juga sudah ditetapkan," ujar dia di Yogyakarta, Selasa (28/8/2018).
Dari aspek investasi, lanjut dia, Mandalika Lombok menjadi yang paling cepat menyerap investasi. Hal ini lantaran destinasi wisata tersebut telah berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Kira-kira 1 bulan yang lalu sudah ada MoU dengan Qatar Investment (untuk pengembangan 10 Bali baru). Untuk Mandalika, sudah ada komitmen investasi USD 1,3 miliar. Kemudian di Toba sudah ada 5 calon investor yang berminat, tinggal nunggu ststus tanah dan BLU dari otoritas," jelas dia.
Kemudian untuk Borobudur, kata Hiramsyah, pemerintah terus mendorong penyelesaian Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport. Keberadaan bandara ini diyakini akan mendorong kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.
"Kulon Progo ini jadi bagian dari badan orotitas Borobudur. Begitu aksesibilitasnya ditata dan satu badan yang menjadi fasilitator, kita yakin akan terjadi loncatan jumlah wistawan yang datang. Karena isu di Borobudur ini adalah length of stay yang pendek. Kemudian spending wisatawan juga harus ditingkatkan," tandas dia.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Sirkuit MotoGP di Mandalika Akan Beroperasi 2021
Percepatan pembangunan the Mandalika di Lombok, NTB, terus menjadi komitmen PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
ITDC terus berupaya mendorong investor untuk dapat segera merealisasikan rencana investasinya. Ini agar masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan the Mandalika.
Oleh karena itu, ITDC menandatangani Master Land Utilization and Development Agreement (LUDA Induk) dengan Vinci Construction Grands Projets (VCGP) untuk pemanfaatan dan pembangunan lahan seluas 131 ha di KEK Pariwisata Mandalika pada Selasa, 7 Agustus 2018.
Baca Juga
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Managing Director VCGP Michel Oliveres.
Penandatanganan LUDA induk ini menjadi awal dari realisasi rencana investasi VCGP di the Mandalika yang akan membangun distrik hiburan dan olahraga terpadu di the Mandalika, termasuk kompleks sirkuit jalan raya (street race circuit) Mandalika.
VCGP adalah anak usaha Vinci, sebuah perusahaan berskala global asal Prancis yang bergerak di bidang desain, pembiayaan, pembangunan, dan operasional proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas besar di seluruh dunia.
Saat ini, Vinci memiliki jumlah pekerja lebih dari 195.000 orang yang tersebar di 100 negara. Kerja sama ITDC dengan VCGP menandai masuknya Vinci Construction ke Indonesia untuk sebuah proyek dengan nilai investasi yang besar.
"Penandatanganan Master LUDA untuk distrik seluas 131 ha berikut street race circuit Mandalika ini akan membawa investasi (FDI) sebesar USD 1 miliar atau Rp 14,5 triliun (1 US$ = Rp 14.500,-) dalam kurun waktu kurang lebih 15 tahun ke depan," ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dalam keterangan tertulis, Kamis (9/8/2018).
"Investasi VCGP ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap prospek pengembangan the Mandalika sekaligus sebagai bukti bahwa iklim investasi di Indonesia menarik bagi investor asing," ujar dia.
Advertisement