Sri Mulyani Paparkan Pentingnya Pertemuan Jokowi dengan Pengusaha Muda

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, pertemuan pemerintah dengan pengusaha tidak hanya di pemerintahan Jokowi tetapi juga SBY-JK.

oleh Merdeka.com diperbarui 28 Agu 2018, 20:11 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan puluhan pengusaha nasional generasi kedua dan ketiga pada Senin 27 Agustus 2018.

Pertemuan tersebut membahas mengenai sejumlah hal terkait ekonomi nasional. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertemuan pemerintah dengan pengusaha memang penting dilakukan. Hal ini untuk memperkuat kondisi ekonomi dalam negeri ditengah goncangan ekonomi global. 

"Hubungan dan komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan para pelaku ekonomi itu penting. Terutama dalam kondisi ketidakpastian yang berasal dari global, sehingga tidak ada miskomunikasi pemerintah dengan pelaku usaha," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Sri Mulyani mengatakan, pertemuan pemerintah dengan pengusaha dilakukan untuk mendengarkan secara langsung keluhan terkait kesulitan dan hambatan yang ditemui ketika menjalankan usaha. 

"Mereka memahami dari tangan pertama, apa-apa yang dipikirkan dan akan dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah juga bisa mendengarkan dari tangan pertama, pelaku-pelaku ekonomi itu, apa yang jadi aspirasi dan concern mereka," ujar dia. 

Pola komunikasi seperti ini, kata Sri Mulyani, tidak hanya diterapkan oleh pemerintahan Jokowi-JK tetapi juga pemerintahan sebelumnya di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Untuk itu pola komunikasi seperti ini perlu dilakukan untuk memperkuat fondasi ekonomi. 

"Menurut saya, itu pola komunikasi yang akan dilakukan setiap pemerintah. Saya dulu jadi Menkeu zaman Pak SBY juga melakukan itu. Jadi, pemahaman hubungan pemerintah dengan pelaku ekonomi harus dijaga terus," tutur dia.

"Karena ini akan jadi salah satu bentuk aset menjaga perekonomian secara bersama. Pemerintah bisa membuat policy yang mereka paham, dapat feedback dari mereka, dan bisa menyampaikan apa yang jadi pemikiran mereka," tambah dia. 

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

 


Bertemu Konglomerat Muda, Ini yang Dibahas Jokowi

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, menjenguk Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie. Habibie diketahui sejak Jumat kemarin dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. (Foto/Biro Pers Istana)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan puluhan pengusaha nasional generasi ke-2 dan ke-3. Pertemuan ini membahas sejumlah hal terkait ekonomi nasional.

"Kita ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Presiden, karena pada hari ini menerima generasi kedua dan ketiga para pengusaha nasional kita, ada empat daerah yang juga menemani kita," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 27 Agustus 2018.

Dia menjelaskan, pada pertemuan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan soal perkembangan perekonomian dan kebijakan yang sudah diambil pemerintah dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas.

"Alhamdulillah, kami juga diberikan makan siang yang enak, jadi ngomongnya juga sangat cair, sangat terbuka, dan seperti biasa Pak Presiden bilang sampaikan apa adanya, dan kita sampaikan berlangsung 2 jam di luar perkiraan kami yang hanya 1 jam," ungkap dia.

Sementara dari pihak pengusaha, lanjut Rosan, para konglomerat muda ini juga menyampaikan beberapa hal yang sifatnya usulan maupun hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam rangka perusahaannya bisa berkembang.

"Perlu digaris bawahi juga, pertama bagaimana kita bisa membuat industri nasional kita berkembang, seperti bahan dasar, polychemical, dan sebagainya. Karena yang kita butuhkan itu dua, investasi dan ekspor, kuncinya itu, dua industri itu tentunya didorong dan Bapak Presiden semangat memberikan kepastian kepada kita, mari berinvestasi di Indonesia karena kuncinya adalah investasi, itu ditekankan," tutur dia.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya