Liputan6.com, Denpasar - Bali Tourism Award (BTA) kembali digelar. Ajang ini garapan dari ITTA Foundation yang merupakan satu-satunya lembaga yang memberikan penghargaan untuk pariwisata Indonesia. Mengambil tempat di Mengiat Grand Ballroom, Inaya Putri Bali, ada 32 brand dari 120 nominasi yang berhasil mendapat penghargaan.
President ITTA Foundation sekaligus Ketua BTA, Benny Nainggolan menjelaskan, setidaknya ada tiga tahapan proses penjurian pada event ini. Pertama adalah tahapan screening yang diikuti pemilihan oleh pelaku industri dengan online voting.
Advertisement
Tahap ini mendapat bobot nilai 25 persen. Tahap kedua adalah independent of advisors yang terdiri dari para ahli di bidang bisnis dengan bobot nilai 50 persen. Terakhir, proses penjurian dilakukan oleh BTA knowledge and research partner dan mendapat bobot nilai 25 persen.
"Sebagai penyelenggara kami merasa senang melaksanakan perhelatan besar bagi industri pariwisata seperti ini. Ini merupakan bukti bahwa pertumbuhan industri pariwisata Indonesia terus berkembang dengan baik," kata Benny, Selasa (28/8/2018).
Tahun ini, Benny melanjutkan, keikutsertaan negara lain dalam voting event ini mengalami peningkatan. "Ada 11 negara yang ikut berpartisipasi. Beberapa negara dengan keikutsertaan voting tertinggi adalah Indonesia, Australia, Amerika Serikat, Singapura dan India," ujarnya.
Menurut Benny, dampak dari event ini amat berarti bagi industri pariwisata untuk meningkatkan kunjungan turis ke hotel, vila atau restoran mereka. "Salah satu yang menginspirasi kami menggelar event ini karena amat bagus untuk peningkatan sales industri. Mereka yang mendapatkan penghargaan, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 60 persen," terang dia.
Pariwisata Bali Pulih
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menjelaskan, pariwisata Bali baru kembali pulih usai krisis Gunung Agung yang tengah beraktivitas.
Di mata Cok Ace, penghargaan ini memiliki efek bagus bagi industri pariwisata Bali untuk menjual diri di luar negeri. "Penghargaan tadi ada dua pihak. Ini memberikan kelebihan nilai dalam rangka meningkatkan sales mereka. Customer pasti akan mengacu kepada hal itu. Ini sangat memudahkan berjualan di luar negeri," tuturnya.
"(Pariwisata) kita sudah dalam posisi normal, bahkan ada peningkatan cukup bagus. Pada bulan ini, jika dibandingkan tahun lalu meningkat 10 persen. Penghargaan ini akan memudahkan promosi bisnis pariwisata di Bali di luar negeri," tambah Cok Ace.
Advertisement